Noor Supit Tolak Digeser Ical dan Setya Novanto dari Banggar  

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 7 Januari 2016 08:11 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Setya Novanto bersalaman dengan Ketua DPD Bali Partai Golkar bersama Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Aziz Syamsuddin sebelum pembukaan Rapat Konsultasi Nasional di Sanur, Denpasar, Bali, 4 Januari 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Golkar, Ahmadi Noor Supit, mempertanyakan manuver Ketua Umum Partai Golkar yang merombak susunan Fraksi Golkar. Langkah itu dinilai bertabrakan dengan mekanisme kelembagaan di Dewan Perwakilan Rakyat. "Kami menolak kebijakan partai yang memicu kontroversi baru di tengah citra partai yang sudah begitu terpuruk," ujarnya, Rabu, 6 Januari 2016.

Supit menjelaskan surat perombakan fraksi dilayangkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pada 24 Desember 2015. Dalam surat tersebut, Aburizal meminta pimpinan DPR menetapkan Ade Komaruddin sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, menggantikan Setya Novanto yang mundur akibat terbelit kasus PT Freeport. Aburizal juga merombak susunan fraksi dan wakil Golkar di Alat Kelengkapan Dewan.

Menurut Noor Supit, keputusan itu memicu gejolak di internal fraksi. Sebab, perombakan wakil Golkar di AKD mestinya tak ditentukan lewat mekanisme partai, tapi lewat mekanisme fraksi sebagai perpanjangan tangan partai di DPR. "Sebagian besar anggota Fraksi Golkar juga menyoal keputusan Aburizal yang menempatkan kembali Setya Novanto dan koleganya di sejumlah jabatan strategis," kata Noor Supit.

Manuver perombakan fraksi juga terlihat dari surat yang dilayangkan Setya pada 4 Januari lalu. Dalam surat tersebut, Setya melayangkan surat kepada pimpinan DPR untuk mengganti susunan fraksi dan wakil Golkar di AKD. Kursi Sekretaris Fraksi yang sebelumnya dipercayakan kepada Bambang Soesatyo, ia percayakan kepada Aziz Syamsudin. Ia juga menempatkan orang kepercayaannya, Robert Kardinal, sebagai Bendahara Fraksi.

Selain itu, Setya meminta pimpinan DPR mengesahkan Kahar Muzakir sebagai Ketua Badan Anggaran menggantikan posisi Supit. Kahar adalah wakil Golkar di Mahkamah Kehormatan Dewan yang secara gamblang membela Setya dalam kasus PT Freeport. Menurut Supit, surat itu cacat dari segi prosedur karena penetapan Setya sebagai Ketua Fraksi belum mendapat pengesahan pimpinan DPR.

Meski janggal, Supit menyarankan semua koleganya di fraksi tak bereaksi terlalu berlebihan. Apalagi jika mengingat reaksi sejumlah fraksi lain yang berencana mempersoalkan legalitas Golkar pascapencabutan legalitas kepengurusan kubu Musyawarah Nasional Ancol. "Saya meminta teman-teman fraksi cooling down dulu. Senin pekan depan kami akan konsolidasi lagi," katanya.

Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo mengaku tak mempersoalkan kursi yang harus ia tinggalkan. Meski demikian, kata dia, perombakan itu tak bisa dilakukan dengan kewenangan Setya. Sebab, perombakan fraksi dan alat kelengkapan harus ditandatangani oleh Ade Komaruddin setelah dinyatakan definitf sebagai Ketua DPR. "Sejauh belum ada keputusan, Ketua Fraksi masih Ade Komaruddin," katanya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

2 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

13 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

21 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

22 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

22 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

23 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

26 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

31 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

31 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

38 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya