Jokowi Minta Jaksa Agung Tuntaskan Kasus HAM Masa Lalu  

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 19:01 WIB

Ekspresi Presiden Jokowi sebelum memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 5 Januari 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyelesaikan kasus HAM masa lalu. Hal itu disampaikan Jokowi ketika memimpin rapat terbatas soal hukum dan hak asasi manusia. "Kepada Jaksa Agung, saya meminta tuntaskan warisan HAM masa lalu sehingga tidak jadi masalah untuk kita semua," ujarnya di kantor Presiden, Selasa, 5 Januari 2015.

Menurut Jokowi, ada hal yang harus dilakukan dan diputuskan terkait dengan penyelesaian hal tersebut. Jokowi juga meminta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin koordinasi hal itu.

Selama ini, pemerintah dinilai lamban dalam menyelesaikan kasus HAM masa lalu. Padahal Komnas HAM telah merekomendasikan delapan kasus pelanggaran HAM berat yang harus ditindaklanjuti. Namun pemerintah lebih condong ingin menyelesaikan kasus HAM dengan jalan rekonsiliasi.

Selain membahas kasus HAM masa lalu, Jokowi berterima kasih kepada Badan Intelijen Negara dan Tentara Nasional Indonesia, yang telah berhasil memboyong Din Minimi. Jokowi memastikan Din akan menerima amnesti. "Kita harapkan bisa berlanjut di Papua dan Poso," tuturnya.

Jokowi mengatakan pemerintah memprioritaskan penggunaan pendekatan lunak dan keras untuk menjaga keamanan, termasuk dalam menghadapi radikalisme dan terorisme, serta menyelesaikan kasus-kasus HAM. "Kita bisa menggunakan pendekatan keamanan, pendekatan hukum yang tegas, tapi kita juga mengedepankan pendekatan dialogis," katnya.

Kemarin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan penyelesaian kasus hak asasi manusia menjadi salah satu hal yang diutamakan Presiden Jokowi. Model penyelesaian HAM, kata Pram, dilakukan seperti penyelesaian Gerakan Aceh Merdeka, yang sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2005.

Pendekatan halus menjadi pilihan utama Jokowi dalam menyelesaikan konflik HAM. Adapun Keppres tersebut berisi pemberian amnesti umum dan abolisi kepada setiap orang yang terlibat dalam Gerakan Aceh Merdeka. "Nanti akan diterapkan di berbagai daerah," ujarnya.

Namun, apabila tak bisa dilakukan pendekatan yang halus karena berbeda paham dan ada keinginan mendirikan negara di luar NKRI, kata Pram, pemerintah akan melakukan pendekatan keras.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

4 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

17 menit lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

3 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

4 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

4 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

5 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya