Balai Arkeologi Identifikasi 79 Situs Sejarah di Banyuwangi  

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 13:00 WIB

Situs Macan Putih. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Banyuwangi - Balai Arkeologi Yogyakarta berhasil mengidentifikasi 79 situs sejarah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Situs-situs itu berasal dari masa prasejarah, klasik atau Hindu-Budha, serta masa kolonial dan Islam. “Banyuwangi mempunyai potensi arkeologi yang lengkap,” kata Peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta, Hari Lelono, kepada Tempo Selasa, 5 Januari 2016.

Hari menjelaskan, penelitian arkeologi di Banyuwangi dilakukan sejak 2013 hingga 2015. Situs-situs tersebut terdiri atas 11 kategori, yakni bangunan rumah tinggal, makam, sumur, gudang, bangunan publik, bungker, pemujaan, artefak, pabrik, bendungan, dan bangunan lain yang belum diketahui detail fungsinya.

Menurut Hari, situs prasejarah terletak di Kecamatan Glenmore dan Kecamatan Muncar. Balai Arkeologi mengidentifikasi Perkebunan Kendeng Lembu di Glenmore sebagai situs Neolitikum. Situs itu diduga kuat sebagai permukiman tertua di Pulau Jawa. Sedangkan di Muncar, Balai Arkeologi menemukan dua situs megalitikum berupa punden berundak.

Adapun situs masa klasik atau Hindu-Budha antara lain situs Gumuk Payung dan situs Bale Kambang di Kecamatan Muncar; serta sejumlah artefak di Pura Sandya Dharma dan fragmen batu candi di Alas Purwo.

Sedangkan situs masa kolonial di antaranya bangunan pabrik pengolahan kopi di Perkebunan Kalibendo, Asrama Inggrisan, dan sejumlah bungker tepi pantai yang dibangun di era penjajahan Jepang.

Hari mengatakan sebagian besar situs tersebut, terutama bangunan kolonial, dalam kondisi memprihatinkan karena rusak dan hilang. Untuk mengetahui keberadaan bangunan-bangunan kolonial ini, Balai Arkeologi menggunakan tiga peta di era kolonial Belanda, yakni tahun 1830, 1850, dan 1915. “Banyak bangunan kolonial yang tak bisa ditemukan lagi saat ini,” ujarnya.

Hari menjelaskan bangunan kolonial yang hilang, seperti Hotel Asia Pasifik di selatan Taman Blambangan, gedung-gedung perbankan di Pantai Boom, dan Gedung Juang yang dulunya adalah kamar bola (societet). Hilang dan rusaknya bangunan situs tersebut karena rendahnya kesadaran pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam merawat peninggalan sejarah.

Balai Arkeologi, Hari melanjutkan, telah memberi rekomendasi kepada pemerintah Kabupaten Banyuwangi agar menetapkan situs-situs sejarah itu menjadi cagar budaya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010. “Perlindungan terhadap situs sejarah penting sebagai bagian identitas masyarakat Banyuwangi.”

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramudya, mengakui belum satu pun situs sejarah di daerahnya ditetapkan sebagai cagar budaya. Alasannya, pemerintah daerah masih menunggu keseluruhan hasil penelitian dari Balai Arkeologi.

Alasan lainnya, kata Yanuarto, pemerintah Kabupaten Banyuwangi belum mengalokasikan anggaran khusus untuk perawatan situs-situs sejarah tersebut. Sebab, anggaran di instansinya masih difokuskan untuk pengembangan pariwisata alam dan kesenian. “Semoga tahun 2016 ada anggaran untuk perawatan situs-situs sejarah,” ucapnya.

IKA NINGTYAS




Advertising
Advertising

Berita terkait

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.

Baca Selengkapnya

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah

Baca Selengkapnya

Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

27 Juli 2022

Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

Dalam Festival Kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kreasi kucur.

Baca Selengkapnya

Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

10 Juli 2022

Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

Dengan bergotong royong inilah kunci untuk memajukan bangsa kita.

Baca Selengkapnya