Cirebon Kembalikan Dana Pariwisata Rp 10 Miliar  

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 17:50 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Cirebon - Dana Rp 10 miliar harus dikembalikan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kota Cirebon ke Provinsi Jawa Barat. Tak terserapnya anggaran karena adanya berbagai aturan untuk pencairan dana.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Disporbudpar Kota Cirebon Dana Kartiman. “Iya benar, dana sebesar Rp 10 miliar harus dikembalikan ke Provinsi Jawa Barat,” kata Dana. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan obyek wisata siap kunjung yang ada di Kota Cirebon.

Namun, lanjut Dana, mereka tidak mampu memenuhi sejumlah syarat yang ditentukan. “Syaratnya cukup berat dan kami tidak bisa memenuhinya,” kata Dana. Syarat yang harus dipenuhi, di antaranya tanah pada obyek wisata tersebut merupakan tanah milik pemerintah daerah. “Bukan tanah milik perorangan,” kata Dana. Sedangkan Pemerintah Kota Cirebon hingga kini tidak memiliki lahan untuk dibangun destinasi wisata.

Selain itu obyek wisata yang akan dibangun pun tidak berskala nasional. Melainkan obyek wisata yang sederhana yang memang butuh untuk dikembangkan. Seperti obyek wisata pantai di Pangandaran dan obyek wisata Green Canyon.

Dana mengakui pihaknya yang mengusulkan pengajuan anggaran sebesar Rp 10 miliar tersebut. “Harapannya untuk mengembangkan obyek wisata Ade Irma yang sudah diserahkan kembali ke Pemkot Cirebon,” kata Dana.

Namun dalam perjalanannya, obyek wisata Ade Irma itu ternyata kemudian sudah dikelola swasta. Sehingga saat dana tersebut cair pada 2015, mereka pun tidak bisa menggunakan dana yang ada untuk perbaikan sarana dan prasarana obyek wisata Ade Irma.

Nurdin M. Noer, seorang budayawan di Cirebon, mengungkapkan tidak terserapnya anggaran sebesar Rp 10 miliar tersebut membuktikan bahwa Disporbudpar Kota Cirebon belum melakukan perencanaan yang baik terhadap kegiatan pariwisata di Kota Cirebon. “Padahal banyak agenda wisata yang bisa dirancang di Kota Cirebon ini,” kata Nurdin.

Berbeda dengan di Cirebon, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, sejumlah desa akan mendapat dana sebesar Rp 1 miliar. Dana desa itu akan cair tahun ini. "Kenaikan dana desa sampai 100 persen dibandingkan pertengahan tahun lalu," kata Bupati Subang Ojang Subarna, Senin, 4 Januari 2016.

Ojang mengungkapkan, terjadinya kenaikan bantuan desa disebabkan adanya kenaikan penerimaan dana desa yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 untuk Kabupaten Subang yang jumlahnya mencapai Rp 145 miliar. Tahun 2015 dana Desa yang diterima hanya Rp 72,7 miliar.

Kepala Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Solihin, mengatakan pada periode 2015, dana desa itu akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan pembangunan infrastruktur jalan desa dengan menggunakan hotmix, penyelenggaraan pendidikan, dan operasional perangkat serta aparatur desa.

IVANSYAH | NANANG SUTISNA

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya