TEMPO Interaktif, Kupang:Tim evakuasi berhasil menyelamatkan 115 penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Citra Mandala Bahari yang tenggelam di selat Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Evakuasi dilakukan sejak Rabu (1/2) dinihari pukul 02.30 hingga pukul 15.00 Wita. Hingga pukul 17.00, belum ada pihak yang bisa memastikan total jumlah penumpang yang diangkut kapal naas itu. Hal ini disebabkan perbedaan data antara PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), petugas Syahbandar, TNI AL dan pemerintah Provinsi NTT. Sementara data resmi yang dikeluarkan oleh posko evakuasi KMP Citra Mandala Bahari menyebutkan jumlah penumpang sebanyak 82 orang, ditambah 23 Anak Buah Kapal (ABK), dan 33 pengemudi kendaraan yang tidak terdaftar dalam daftar penumpang. Hingga berita ini ditulis, jumlah korban yang belum ditemukan diperkirakan mencapai 50 orang lebih. Gubernur NTT, Piet A. Tallo, meminta pihak terkait untuk bertanggung jawab atas insiden kecelakaan itu. "Semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab," katanya. Evakuasi para korban, dilakukan oleh tiga kapal perang, masing-masing KRI Tongkol, KRI Pandrong dan KRI Warakas. Sementara empat kapal lainnya, yakni KMP Ile Ape, KMP Rokatenda dan KMP Pulau Sabu, terpaksa kembali ke pangkalan mereka karena tinggi gelombang mencapai 5 meter lebih, dengan kecepatan angin diatas 35 knot.Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan. Namun Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Dantamal) IX TNI AL Kupang, Laksamana Pertama Syahrin, memperkirakan kemungkinan kecelakaan karena kemudi kapal patah saat dihantam ombak dan angin kencang. "Saya dapat laporan dari manajemen kapal bahwa kecelakaan diakibatkan oleh kemudi kapal yang patah. Tetapi kebenaran informasi itu masih diselidiki," kata Syahrin, di Pelabuhan Tanjung Lontar Kupang, saat menyaksikan proses evakuasi.Kronologis kejadian, menurut Pelaksana Harian (Plh) Pelindo Kupang, Syamsir Siahaan, yang juga juru bicara posko evakuasi, kapal bertolak dari pelabuhan Bolok Kupang menuju Pelabuhan Pantai Baru, kabupaten Rote Ndao, Selasa (31/1) pukul 16.30, dan hilang komunikasi sekitar pukul 20.30. Kapal milik PT. Prima Executive Surabaya tersebut diduga langsung tenggalam. Dalam keadaan nornal, pelayaran menuju Pulau Rote, hanya membutuhkan waktu empat jam.Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dihentikan sementara akibat cuaca yang sangat buruk. Jems de Fortuna