Jumenengan Paku Alam X, Paguyuban Dukuh Ikut Paugeran

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 05:54 WIB

Sejumlah kepala dusun dan warga menggelar pemotongan tumpeng setelah disahkannya Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY di Sekretariat Paguyuban Dukuh Bantul, Kelurahan Timbulharjo, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/8). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Paguyuban dukuh se-Kabupaten Gunungkidul, Janaloka, menyatakan turut bersiaga selama 4 hari ke depan menjelang jumenengan atau naik takhtanya Raja Puro Pakualaman X Kanjeng Bendoro Pangeran Hario Prabu Suryodilogo pada 7 Januari mendatang.

"Paguyuban sudah menerima undangan jumenengan dan kami telah berkomitmen turut mengawal proses itu berjalan sesuai dengan rencana," kata Ketua Dewan Penasihat Paguyuban Dukuh Gunungkidul, Sutiyono, Minggu, 3 Januari 2016.

Paguyuban dukuh menerima tiga undangan perwakilan untuk menghadiri jumenengan Pakualam X itu pada akhir pekan lalu. Pihak paguyuban menerima Suryodilogo sebagai pengganti sah Paku Alam IX yang mangkat pada November 2015.

"Sesuai dengan paugeran, kami hanya mengakui Kanjeng Suryodilogo sebagai raja baru Puro Pakualaman. Tak ada yang lain," kata Sutiyono. Pengakuan atas paugeran ini pun, kata Sutiyono, juga akan berlaku jika kelak Keraton Yogyakarta melakukan suksesi raja baru. "Selama dua lembaga penjaga adat keraton dan Pakualaman menjunjung paugeran, termasuk berbagai aturan di dalamnya, kami akan mengakui itu," kata Kepala Desa Banyusoca Playen Gunungkidul itu.

Menjelang jumenengan Puro Pakualaman ini, paguyuban dukuh telah mengumpulkan perwakilan 144 desa untuk menjaga keamanan. "Tugas kami menjaga. Tak ada jumenengan lain selain di Puro Pakualaman. Itu bisa memicu adu domba warga," katanya.

Sikap antisipatif itu dilakukan paguyuban karena menilai potensi ontran-ontran suksesi kekuasaan di Puro Pakualaman masih tinggi. Terlebih karena kubu saudara tiri Pakualam IX, Kanjeng Pangeran Hario Anglingkusumo, masih berkukuh bahwa dialah ahli waris takhta yang sah sejak Pakualam VIII mangkat. Angling pun sempat menyatakan menolak Suryodilogo sebagai calon Pakualam X. "Jika sampai ada yang mencoba mengacaukan jumenengan Pakualam yang sah, kami juga tidak akan diam," katanya.

Agung Nurharjanto, anggota Sekretariat Bersama Keistimewaan, menuturkan, untuk persiapan mengawal jumenengan Paku Alam X ini, panitia merangkul kelompok masyarakat dari kabupaten-kota. "Untuk apel sebelum jumenengan, ada 400 orang yang terlibat untuk menjaga kelancaran dari kirab sampai jumenengan nanti dilakukan," ucapnya.




PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

31 hari lalu

KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

Dari 514 kabupaten/kota, KPU menggelar pilkada di 508 daerah karena 6 kabupaten/kota administratif di DKI Jakarta tak ada pilkada langsung.

Baca Selengkapnya

Kuliner Langka Turut Jadi Sajian Dhaup Ageng Pura Pakualaman

10 Januari 2024

Kuliner Langka Turut Jadi Sajian Dhaup Ageng Pura Pakualaman

Ada satu hidangan utama untuk para tamu Dhaup Ageng, yang merupakan menu spesial khas Pura Pakualaman, yakni uter-uter tahu.

Baca Selengkapnya

Saat Raja-raja Nusantara Hadiri Dhaup Ageng Pura Pakualaman hingga Pesan Khusus untuk Mempelai

10 Januari 2024

Saat Raja-raja Nusantara Hadiri Dhaup Ageng Pura Pakualaman hingga Pesan Khusus untuk Mempelai

Ada 32 raja dari kerajaan Nusantara yang menghadiri resepsi hari pertama Dhaup Ageng Pura Pakualaman.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti, Basuki Hadimuljono, Alam Ganjar Datangi Dhaup Ageng, Ini Kata Mereka

10 Januari 2024

Susi Pudjiastuti, Basuki Hadimuljono, Alam Ganjar Datangi Dhaup Ageng, Ini Kata Mereka

Sejumlah tokoh menyambangi hajatan Dhaup Ageng atau pernikahan agung Pura Pakualaman Yogyakarta Rabu, 10 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Mahfud MD Bersyukur Bisa Saksikan Langsung Dhaup Ageng Pura Pakualaman

10 Januari 2024

Menkopolhukam Mahfud MD Bersyukur Bisa Saksikan Langsung Dhaup Ageng Pura Pakualaman

Mahfud MD mengatakan Dhaup Ageng ini sangat berkesan karena menggabungkan tradisi, hukum Islam, dan hukum negara, secara harmonis.

Baca Selengkapnya

Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Dua Mempelai Laksanakan Ijab Kabul

10 Januari 2024

Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Dua Mempelai Laksanakan Ijab Kabul

Perayaan Dhaup Ageng atau pernikahan agung di Pura Pakualaman Yogyakarta telah memasuki puncak acara pada Rabu, 10 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

9 Januari 2024

Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

Calon pengantin Dhaup Ageng atau pernikahan agung yang digelar Pura Pakualaman Yogyakarta menjalani prosesi siraman.

Baca Selengkapnya

Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Mengenal Prosesi Nyengker Calon Mempelai

8 Januari 2024

Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Mengenal Prosesi Nyengker Calon Mempelai

Di prosesi nyengker di Dhaup Ageng ini Paku Alam X memerintahkan untuk menjemput calon pengantin putri masuk ke lingkungan Pura Pakualaman.

Baca Selengkapnya

Dhaup Ageng Puro Pakualaman Yogyakarta Diprediksi Jaga Tren Reservasi Hotel Pasca Libur Nataru

5 Januari 2024

Dhaup Ageng Puro Pakualaman Yogyakarta Diprediksi Jaga Tren Reservasi Hotel Pasca Libur Nataru

Dhaup Ageng Puro Pakualaman memicu kunjungan ke Yogyakarta dan meningkatnya reservasi perhotelan selepas libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya