Ratusan warga yang tergabung dalam kelompok Wahana Tri Tunggal (WTT) berkumpul untuk menghadang petugas dari Badan Petanahan Nasional (BPN) saat melakukan pengukuran serta pematokan di Pedukuhan Kalirejo, Desa Glagah, Temon, Kulon[progo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara hanya pada hunian baru, lahan yang dapat digarap sebagai pengganti mata pencaharian warga yang mayoritas petani belum bisa diprioritaskan. TEMPO/Pius Erlangga
TEMPO.CO, Yogyakarta - Peletakan batu pertama pembangunan Bandar Udara Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan dilaksanakan pada Mei mendatang. Keputusan itu diambil setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau lokasi bandara yang berada di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.
"Pak Wapres melakukan peninjauan, rencana groundbreaking Mei 2016, target selesai 2019," kata juru bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, melalui pesan pendeknya, Sabtu, 2 Januari 2016. Menurut Husain, permasalahan lahan yang selama ini menjadi kendala sudah rampung.
Saat berkunjung ke lokasi pembangunan bandara, Kalla didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Hadir juga direksi PT Angkasa Pura I, direksi PT Kereta Api Indonesia, serta Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. "Mereka juga sempat melakukan rapat di lokasi itu."
Saat ini pembangunan bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo, masih dalam tahap sosialisasi dan pengukuran lahan. Proses pengukuran lahan bandara sempat tertunda karena anggaran pengukuran yang diajukan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Yogyakarta dinilai melebihi besaran yang ditentukan dalam peraturan Menteri Keuangan.
Bandara bertaraf internasional itu akan dibangun di atas lahan seluas 637 hektare dengan panjang landasan 3.250 meter. Adapun jumlah penumpang yang bisa ditampung mencapai 10 juta per tahun.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.