TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tantangan pada 2016. Menurut dia, masyarakat dan pemerintah daerah harus siap menghadapi MEA.
"Saya kira MEA akan menjadi mental shock pada awal pelaksanaannya," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Sabtu, 1 Januari 2016.
Mental shock yang dimaksudkan oleh Soekarwo adalah keadaan barang/jasa ataupun industri yang belum terbiasa dengan adanya MEA. Meskipun sebetulnya sejak 2012 persaingan industri secara bebas dengan negara lain sudah berlaku, tetap saja masyarakat yang memiliki beberapa industri masih harus membiasakan diri.
Selain para pelaku industri yang harus membiasakan diri dengan MEA, para buruh kasar yang tidak memiliki kemampuan khusus akan terkejut dan merasa belum siap menghadapi MEA. "Ini harus ada aturan yang jelas dari pemerintah untuk melindungi mereka," kata Pakde Karwo—sapaan Soekarwo.
Selain menyiapkan aturan yang bertujuan memproteksi para pekerja kasar, pemerintah harus segera melakukan pendekatan kepada pekerja kasar itu. Cara yang bisa dilakukan adalah memberikan arahan kepada para pekerja kasar tersebut.
"Buat mereka percaya bahwa mereka bisa bersaing di MEA," katanya.
Pemerintah Jawa Timur, kata Soekarwo, akan memberikan aturan-aturan berupa peraturan daerah untuk melindungi para pekerja tersebut dari serbuan tenaga kerja asing ke Jawa Timur.
Selama ini pemerintah Jawa Timur hanya memiliki Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Sedangkan peraturan gubernur untuk perda tersebut belum ada.
"Untuk perda perlindungan tenaga kerja kasar dan buruh dari MEA, kami juga belum ada, tapi prinsipnya akan dibuat," tuturnya.
EDWIN FAJERIAL
Berita terkait
Airlangga Sebut Duet Khofifah-Pakde Karwo Penyerang di Jawa Timur, Siap Menangkan Prabowo-Gibran
7 November 2023
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengklaim punya amunisi memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Barat dan Jawa Timur. Ada duet Khofifah-Pakde Karwo.
Baca SelengkapnyaAda Ridwan Kamil, Soekarwo, dan Dedi Mulyadi, Golkar Bisa Kuasai Jakarta dan Jawa
21 Januari 2023
Bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar bisa membuat partai berlambang beringin itu menguasai Pulau Jawa dan DKI pemilu 2024
Baca Selengkapnya5 Politisi yang Pindah Partai Politik
4 Januari 2023
Fenomena politisi yang pindah partai, dari satu parpol ke parpol lain lazim terjadi di era politik terbuka seperti sekarang.
Baca SelengkapnyaPolitisi Kutu Loncat atau Hobi Pindah Partai dan Problematikanya
4 Januari 2023
Fenomena pindah partai disinyalir menjadi problem perpolitikan Indonesia di era reformasi demokrasi saat ini.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Gubernur Soekarwo Jadi Saksi di Kasus Suap Anggaran Bantuan Pemprov Jatim
8 November 2022
KPK memanggil mantan Gubernur Soekarwo sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap perihal pengalokasian anggaran bantuan keuangan Jawa Timur
Baca SelengkapnyaIni Alasan Menantu Soekarwo Tinggalkan Demokrat dan Bergabung dengan Golkar
21 Mei 2022
Menantu Soekarwo, Bayu Airlangga memutuskan bergabung dengan Partai Golkar usai menyatakan diri keluar dari Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSempat Mangkir, Soekarwo Tetap Dijadwalkan untuk Diperiksa KPK
28 Agustus 2019
Mantan Gubernur Jatim Soekarwo alias Pakde Karwo bakal diperiksa KPK dalam kasus pengadaan barang dan jasa Kabupaten Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPakde Karwo Mundur dari Demokrat
15 Agustus 2019
Selain sebagai ketua DPD Jawa Timur, Soekarwo juga merupakan anggota Majelis Tinggi Demokrat.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Eks Ajudan Mantan Gubernur Jatim Soekarwo
9 Agustus 2019
Selain mengacak-acak rumah bekas ajudan Soekarwo, KPK juga menggeledah rumah eks Kepala Bappeda Jatim Zainal Abidin.
Baca SelengkapnyaSoal Caleg Demokrat Dukung Jokowi, Soekarwo: Ojok Tekon Iku
27 Maret 2019
Ketua Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo optimistis jumlah kursi yang bakal diraih partainya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur bertambah.
Baca Selengkapnya