TEMPO Interaktif, Cilacap:Kapal super tangker dari Timur Tengah yang mengangkut 1,8 juta barel minyak mentah, Senin (24/3) berlabuh dan ditambatkan di single point mooring (SPM) Pertamina Unit Pengolahan (UP) IV Cilacap. Minyak mentah tersebut dipasok dari Arabian Light Crude (ALC) untuk kilang I Pertamina Cilacap. "Penyerangan Amerika Serikat dan aliansinya ke Irak hingga saat ini belum berpengaruh pada pasokan crude untuk Pertamina UP IV Cilacap, kata Kepala Hubungan Pemerintah dan Masyarakat Pertamina Cilacap, Husni Banser, kepada Tempo News Room, Senin (24/3) sore. Dia mengemukakan, pasokan minyak mentah jenis Arabian Light Crude untuk kebutuhan kilang minyak I yang berkapasitas 118 ribu liter per hari, selama ini didatangkan dari negara-negara Arab. Sampai saat ini masih berjalan lancar, buktinya hari ini masuk kapal super tangker. Hari Selasa besok, kapal tangker sejenis juga akan berlabuh." Husni mengakui, pecahnya perak Irak dikhawatirkan akan menggangu kelancaran pasokan minyak mentah khususnya dari Timur Tengah ke Indonesia. Kenyataannya, sampai saat ini pasokan masih normal dan cadangan minyak mentah di Pertamina Cilacap masih cukup untuk kebutuhan selama 20 hari ke depan. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap mempunyai dua kilang. Kilang minyak I didesain khusus untuk mengolah minyak mentah dari Timur Tengah. Bahan bakar yang diolah di kilang I ini untuk pasar dalam negeri. Kilang minyak II semula untuk mengolah minyak mentah dari lapangan Arjuna di Laut Utara Jawa. Namun karena perubahan spesifikasi minyak mentah di lapangan Arjuna, maka kilang II ini kini mengolah minyak cocktail atau campuran. (Syaiful Amin)