Otonomi Daerah 2015: Ada 80 Sengketa Perbatasan Wilayah

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 30 Desember 2015 23:18 WIB

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, TanjungPinang -Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan sengketa batas wilayah merupakan salah satu pekerjaan rumah Kementerian Dalam Negeri yang harus diselesaikan. Ia mengatakan masih ada 80 kasus sengketa batas wilayah yang belum tuntas. "Ada yang sudah sepuluh tahun tidak selesai, ada juga yang 15 tahun," ujar Tjahjo di Tanjung Pinang, Rabu, 30 Desember 2015.

Batas wilayah menjadi perkara akibat pemekaran daerah. Tjahjo mengatakan ada kabupaten yang sudah mekar selama lima tahun namun belum memiliki ibukota.

Ia memberi contoh batas antara Agam-Bukittingi dan Riau-Sumatera Utara. Sampai kini batas kedua wilayah tadi belum selesai. Menurut Tjahjo, urusan batas wilayah menjadi penting karena berkaitan dengan jumlah pemilih ketika pilkada atau pemilu.

Alasan kedua, adanya sumber daya alam yang dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah pada wilayah sengketa tersebut. Untuk mengatasi hal ini, Tjahjo mengaku sudah koordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Ia minta diselesaikan secepatnya. Saya bilang, siap, akan diselesaikan," katanya.

Untuk mencegah hal serupa di masa depan, Kementerian telah menuangkannya pada Undang-Undang Pemerintahan Daerah. Terdapat tambahan poin persyaratan pemekaran daerah. Kini, tiap daerah yang mau mekar harus juga mencantumkan ibukota dan batas wilayahnya dengan koordinat yang jelas.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

8 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

11 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

13 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

16 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

52 hari lalu

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

54 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

7 Maret 2024

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya