Kaus Kaki Buatan Bandung Ini Diklaim Halal

Reporter

Rabu, 30 Desember 2015 19:33 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Bandung - PT Soka Cipta Niaga meluncurkan produk kaus kaki halal dengan merek Soka. Kaos kaki halal ini pertama kali diluncurkan di Indonesia dan diklaim sebagai satu-satunya di dunia dengan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Menurut Aman Suparman, Direktur Utama PT Soka, halal yang dimaksud bukan hanya berupa bahan yang digunakan, melainkan juga dalam proses pembuatan. "Halal tidaknya sebuah produk itu dilihat dari mulai prosesnya, hulu sampai hilir harus terbebas dari segala bentuk keharaman itu sendiri. Untuk itu, prosesnya juga halal," ujar Aman Suparman, pada acara launching Soka di Hotel Noor, Bandung, Rabu, 30 Desember 2015.

Dimensi halal yang dimaksud adalah serangkaian proses pembuatan bahan dasar, seperti benang hingga menjadi bahan baku kaus kaki. Bahan-bahan ini harus terbebas dari segala bentuk najis, seperti anjing dan babi, yang mungkin berkeliaran di sekitar proses pembuatan.

Selain itu, Soka tidak menggunakan sarana pembuat, seperti mesin burshing, yang biasanya terbuat dari bulu ekor babi. Untuk itu, Soka mengganti bahan tersebut dengan bulu ekor kuda yang halal.

"Kami memperhatikan proses pembuatan benang, fiber making hingga barang jadi. Harus bebas bahan kimia berbahaya dan haram, seperti fatty acid atau minyak yang biasa digunakan ada tiga pilihan, yaitu babi, sapi, dan kambing. Kami pilih lemak halal, seperti sapi dan kambing, walaupun lemak babi lebih murah," ujar Adang Sudarajat, Komisaris PT Soka.

Menurut Aman, produk Soka sudah beredar di seluruh Indonesia, di gerai-gerai Soka yang tersebar di beberapa kota. Penjualan Soka juga sudah merambah hingga mancanegara.

Ia juga menambahkan bahwa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang akan datang, perdagangan kian luas. Produk kaus kaki dari luar negeri akan semakin banyak masuk ke dalam negeri. "Menghadapi MEA besok kami ingin menjadi tuan rumah soal kaus kaki. Nanti pasti akan banyak produk masuk dari Thailand atau Malaysia, dan kami ingin jadi tuan rumah yang punya ciri khas. Selain itu, sertifikat halal MUI ini berjangka 2 tahun. Jadi setiap 2 tahun akan diperbarui sehingga terjamin kehalalannya" ujar Aman.

Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2016, Soka akan membuka gerai di dua lokasi, yaitu Mekah dan Madinah. Selain dua lokasi tersebut, Soka masuk ke beberapa negara, seperti Malaysia dan Brunei. Penjualan cukup baik di kedua negara tersebut, tapi prospek bisnis tidak terlalu baik.

"Kami sudah ekspansi ke Malaysia, Brunei, dan lainnya. Insya Allah 2016 kami akan buka gerai baru di Mekah dan Madinah. Sebenarnya peluang bisnis di negara lain masih kalah sama Indonesia, tapi untuk penjualan masih cukup baik. Hanya peluang bisnis agak kurang," ujar Aman.

DWI RENJANI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

43 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

44 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya