Kalla Minta TNI Buru Pelaku Penembakan di Papua

Senin, 28 Desember 2015 23:24 WIB

Petugas kepolisian menemukan atribut Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dibawa Aliansi Mahasiswa Papua saat melakukan aksi demo di Bundaran HI, Jakarta, 1 Desembar 2015. Kelompok separatis yang memiliki bendera Bintang Kejora tersebut menginginkan Papua merdeka dari Indonesia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan aparat Kepolisian dan TNI untuk memburu kelompok bersenjata yang menembaki Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Musababnya, kata Kalla, penembakan itu menggangu stabilitas keamanan di Papua.

"Polisi harus mengambil langkah-langkah yang keras untuk menegakkan hukum di sana,"kata Kalla, di kantornya, Senin, 28 Desember 2015. "Tegakkan hukum di mana pun di Indonesia. Jadi siapa yang bersalah tentu harus mendapat langkah hukum. Saya kira ini suatu kejadian di suatu daerah dan harus dicari siapa pelakunya."

Kalla juga menginstruksikan Polri dan TNI untuk memperketat keamanan di sana jelang malam tahun baru. Apalagi Presiden Joko Widodo akan berkunjung dan menghabiskan malam tahun baru di sana. "Selalu penjagaan kepada Presiden dan Wapres tetap ketat juga."

Tadi malam, sekelompok orang bersenjata menyerang Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia Badrodin Haiti, penyerangan itu diduga dilakukan oleh Kelompok Lekagak Tenggamati dengan melakukan penembakan dari arah belakang markas.

Penembakan di Papua terjadi pada pukul 20.45 dan menewaskan tiga petugas. Dua petugas lainnya yang sedang berjaga terluka. Tiga petugas kepolisian yang meninggal dunia adalah Brigadir Satu Ridho, Brigadir Dua Arman, dan Brigadir Dua Ilham. Sementara itu, dua polisi yang terkena tembakan di bagian tangan adalah Brigadir Satu Suma dan Brigadir Dua Rian.

Selain itu, dalam penyerangan tersebut, sebanyak dua pucuk senjata AK 47 dan tiga pucuk senjata mozer raib. Dua pucuk senjata SS1 dan sebuah peti amunisi pun dicuri. Kini pihak kepolisian masih mengejar pelaku bersama dengan batalion dari TNI.

REZA ADITYA

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

20 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

20 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

21 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya