Tim SAR melakukan persiapan pencarian korban tenggelamnya KM Marina Baru 2B di Posko Tim SAR Siwa, Wajo, Sulawesi Selatan, 26 Desember 2015. Berdasarkan standar operasional Basarnas, operasi pencarian diberlakukan selama tujuh hari. Setelah itu, Basarnas melakukan evaluasi untuk menghentikan atau meneruskan pencarian. ANTARA/Yusran Uccang
TEMPO.CO, Makassar - Tim DVI Polda Sulawesi Selatan dan Barat berhasil mengidentifikasi dua dari tiga jenazah korban Kapal Marina Baru 2B, Sabtu, 26 Desember 2015 sekitar pukul 22.00 Wita.
Identitas dua korban KM Marina itu yakni Ratnawati (30), warga Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, dan Hasnaini (50), warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun, satu jenazah lainnya belum berhasil diidentifikasi lantaran tidak adanya data ante-mortem yang cocok.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Raden Harjuno, mengatakan mayat Ratnawati dengan label B-019 dikenali berkat sidik jarinya. Data sidik jarinya di KTP elektronik telah terintegrasi dengan data Inafis. Jenazahnya langsung dikenali saat diuji menggunakan peralatan canggih berupa Mobile Automated Multi-Biometric Identification System alias Mambis.
"Dari hasil pemeriksaan perbandingan sidik jari antara data ante-mortem dan post-mortem diperoleh corak dan bentuk yang sama serta 12 titik persamaan. Hal itu diperkuat pemeriksaan medis bahwa jenis kelaminnya perempuan berumur 30 tahun. Dari data-data itu, tidak terbantahkan jenazah berlabel B-019 itu adalah Ratnawati," kata Harjuno di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Berbeda dengan jenazah Ratnawati, mayat Hasnaini dikenali berkat pemeriksaan struktur gigi. Harjuno menjelaskan jenazah berlabel B-020 itu teridentifikasi berkat pemeriksaan gigi-geligi. "Terdapat prostusi bimax ringan dan tambalan sewarna gigi," ucapnya. Itu diperkuat dengan data pemeriksaan medis mengenai kelamin dan umur Hasnaini. "Lalu, data propertinya identik yakni baju gamis dan legging hitam."
Adapun, satu jenazah lainnya dengan label B-018 belum berhasil teridentifikasi. Harjuno menyebutkan pihaknya tidak mendapati kecocokan data ante-mortem dengan post-mortem. "Kami sudah berusaha keras," ucapnya.
Harjuno menduga masih ada pihak keluarga korban KM Marina yang belum melaporkan ke posko DVI. Karena itu, pihaknya akan mengecek ulang seluruh data ante-mortem, baik yang sudah terkumpul di posko Siwa, Kolaka maupun Kolaka Utara.
Hingga hari ketujuh pencarian, tim SAR gabungan sudah menemukan 106 dari 118 penumpang dan awak KM Marina. Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional Brigadir Jenderal Ivan Ahmad Riski Titus menyebut lebih dari separuhnya ditemukan tewas.
"Rinciannya, 40 hidup dan 66 meninggal. Tim SAR masih akan terus melakukan pencarian terhadap 12 penumpang yang masih dinyatakan hilang," kata Ivan. Ivan juga menyebut operasi SAR KM Marina diperpanjang sampai tiga hari mendatang.