Dirjen Perhubungan Darat: Mundur karena Macet Bukan Go-Jek

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 26 Desember 2015 22:15 WIB

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Djoko Sasono. ppid.dephub.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono membantah bahwa ia mundur karena polemik kasus pelarangan layanan transportasi berbasis aplikasi internet seperti Go-Jek dan GrabBike. Menurut Djoko penyebab utama ia mundur adalah kemacetan lalu lintas parah yang terjadi pada 23-24 Desember 2015 lalu. "Sebagai bentuk tanggung jawab saya, dengan ini saya menyatakan berhenti," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu 26 Desember 2015.

Keputusan berhenti ini diambilnya secara pribadi. "Tidak ada tekanan," ujarnya.

Djoko mengatakan bahwa penyebabnya pun murni tanggung jawab atas terjadinya kemacetan parah di jalan-jalan tol saat awal masa libur Natal lalu. "Ini murni sebagai tanggung jawab saya," katanya. Meski, sebelumnya direktorat jenderal yang dipimpinnya juga sempat disorot akibat polemik pelarangan operasi Go-Jek dan penyedia transportasi berbasis aplikasi lain.

Di Kementerian Perhubungan, Djoko yang lahir di Kediri, 25 September 1963 lalu ini mengawali kariernya sebagai Kepala Subbagian Evaluasi dan Program II Biro Perencanaan pada tahun 1996. Pria yang menamatkan pendidikan sarjananya di Teknik Planalogi Institut Teknologi Bandung pada 1982 ini kemudian menjabat sebagai Kepala Bidang Program dan Evaluasi Pusat Penelitian d Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda selama dua tahun dari tahun 2003.

Pada tahun 2005 ia menjabat sebagai Direktur Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Kedeputian Bidang Perencanaan dan Pemrograman. Karirnya terus melaju hingga menjadi Kepala Pusat Data dan Informasi dari tahun 2009 sampai 2012 sebelum menjabat Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Setelah menamatkan pendidikan sarjananya di Bandung, ia sempat kemudian melanjutkan pendidikannya di The University of Leeds, Inggris, dengan jurusan Transport Planning and Engineering pada tahun 1994 dan melanjutkan pendidikan doktoral dengan jurusan Transport Planning and Policy (Urban Engineering) di University of Tokyo, Jepang pada tahun 2002.

PINGIT ARIA



Libur Panjang Natal dan Tahun Baru, Jalur... oleh tempovideochannel

Berita terkait

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

6 jam lalu

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

Biaya pendidikan STIP mencapai puluhan juta rupiah per semester

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

1 hari lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

1 hari lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

4 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

7 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya