Gunungan Sekaten Tandai Peringatan Maulid di Keraton Solo

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 24 Desember 2015 18:10 WIB

Ribuan warga berebut gunungan Sekaten di pelataran Masjid Agung Keraton Surakarta, 3 Januari 2015. Warga meyakini bahwa gunungan yang terbuat dari sayur dan buah itu membawa berkah. Tempo/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Surakarta - Keraton Kasunanan Surakarta mengarak enam gunungan sebagai penanda puncak acara peringatan Maulid Nabi Muhammad, Kamis siang 24 Desember 2015. Gunungan yang terbuat dari sayur mayur dan bahan makanan itu menjadi rebutan ribuan pengunjung dan habis dalam waktu semenit.

Ribuan warga telah menunggu di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta sejak beberapa jam sebelum acara Garebeg Mulud dimulai. Sekitar tengah hari, rombongan abdi dalem keraton membawa gunungan besar itu dari dalam keraton menuju Masjid Agung.

Sesampai di Masjid Agung, salah satu ulama keraton membacakan doa. Namun antusias masyarakat tidak terbendung sehingga mereka langsung berebut gunungan yang dipanggul oleh para abdi dalem tersebut. Enam gunungan itu ludes tinggal kerangka saat doa selesai dibacakan.

Penghulu Tafsir Anom Keraton Kasunanan Surakarta KRT Pujo Dipuro mengatakan pada masa lalu gunungan itu dibagikan oleh abdi dalem kepada masyarakat. "Sedangkan saat ini banyak yang tidak sabar sehingga selalu berebut," katanya.

Rebutan gunungan itu selalu terjadi dan seolah menjadi tradisi baru di setiap acara Garebeg Mulud. Kondisi yang sama juga terjadi dalam kegiatan garebeg yang lain, seperti Garebeg Besar dan Garebeg Bakdo.

Pujo menerangkan bahwa biasanya keraton hanya mengeluarkan empat gunungan dalam acara Garebeg Mulud. Namun saat ini keraton membuat enam gunungan. "Kebetulan ada tambahan dana dari iuran para kerabat keraton," katanya.

Sedangkan masa lalu, keraton selalu membuat 12 gunungan untuk dibagikan kepada masyarakat. Jumlah gunungan itu melambangkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad di 12 Rabiul awal. "Tapi sekarang jumlahnya dikurangi lantaran keterbatasan beaya," kata Pujo.

Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta KRMH Satryo Hadinagoro menerangkan bahwa gunungan tersebut terdiri dari tiga gunungan Jaler (laki-laki) dan tiga gunungan Estri (Perempuan). Gunungan Jaler terbuat dari hasil bumi. Sedangkan Gunungan Estri dibuat dari bahan makanan kering. "Terutama rengginang, makanan yang terbuat dari ketan," katanya.

Gunungan besar itu juga sering disebut sebagai Gunungan Sekaten. Sebab, acara tersebut juga menjadi puncak acara Sekaten yang digelar untuk memperingati Maulid Nabi.

Salah satu pengunjung, Slamet Rahayu mengaku selalu mengikuti acara itu tiap tahun. "Pasti ikut berebut gunungan," kata warga Sragen itu. Dia yakin bahwa gunungan tersebut akan membawa berkah.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

8 hari lalu

10 Negara Eropa dengan Penduduk Muslim Terbanyak, Rusia Nomor Satu

Berikut ini daftar negara Eropa dengan penduduk Muslim terbanyak berdasarkan jumlahnya pada 2020. Rusia jadi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

24 hari lalu

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun

Pendiri grup Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu dini hari, 24 April 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

24 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

Dari hobi meracik jamu sejak kecil, Mooryati Soedibyo membangun dan mengembangkan bisnis Mustika Ratu yang besar.

Baca Selengkapnya

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

53 hari lalu

Malam Selikuran di Solo, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Malam Selikuran di Solo diadakan setiap malam ke-21 Ramadan oleh Keraton Surakarta menyambut malam lailatul qadar. Begini prosesinya.

Baca Selengkapnya

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

15 Maret 2024

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

8 Februari 2024

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

Untuk memeriahkan Isra Miraj petang ini, berikut link twibbon untuk media sosial anda.

Baca Selengkapnya

Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

6 Februari 2024

Peringatan Kenaikan Tahta ke-20 Raja Keraton Surakarta, Digelar Sederhana Tapi Tetap Khidmat

Acara kenaikan tahta Raja Keraton Surakarta dihadiri 300 undangan termasuk pimpinan trah Mataram Islam

Baca Selengkapnya

Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

20 Desember 2023

Gibran Akui Punya PR 2 Proyek Belum Tuntas di Pengujung 2023

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengakui mendekati pengujung tahun 2023 ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

4 Desember 2023

7 Destinasi Wisata di Solo untuk Liburan Akhir Tahun

Liburan akhir tahun semakin dekat, berikut 7 destinasi wisata di Solo yang menarik dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya