Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta, 30 November 2015. Sebelumnya, pada Rabu (25/11) lalu, RJ Lino tidak memenuhi panggilan penyidik dengan alasan mendadak dipanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino mengirim surat perpisahannya kepada karyawan PT Pelindo II atau International Port Corporation (IPC) setelah resmi dicopot dari jabatannya sebagai orang nomor satu oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
"Untuk semua saudaraku keluarga besar IPC yang sangat saya cintai, saya ingin menyampaikan bahwa hari ini saya resmi diberhentikan sebagai Dirut IPC oleh pemegang saham guna konsentrasi menghadapi kasus hukum di KPK," katanya seperti dikutip dalam surat perpisahan itu, Rabu, 23 Desember 2015.
Lino resmi diberhentikan terkait dengan dugaan korupsi pengadaan quay container crane pada 2010. Direktur II Pelindo Ferialdy Noerlan juga dinyatakan sebagai tersangka kasus pengadaan mobile crane pada 2013 oleh Badan Reserse Kriminal Polri.
Dalam surat tersebut, Lino menyampaikan beberapa poin, di antaranya ia mengaku berbesar hati menerima penghentian jabatannya dari direktur utama. Namun Lino merasa sedih karena harus meninggalkan segenap jajaran direksi dan karyawan setelah enam tahun bersama di perusahaan pelabuhan pelat merah itu.
"Saya sangat berharap semua saudaraku tetap semangat, kerja keras, tetap gembira, persistence, berani, dan melakukan yang terbaik seperti yang selama ini telah semua saudaraku tunjukkan sewaktu bersama-sama membangun IPC yang kita banggakan," ucapnya.
Lino juga mengatakan IPC memiliki kemampuan keuangan yang besar untuk dapat berkontribusi membangun pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, terutama di Indonesia bagian timur, sehingga program tol laut bisa diwujudkan untuk dapat menekan biaya logistik agar masyarakat di Indonesia timur dapat menikmati harga barang yang murah.
"Saya sangat berharap program besar ini dapat Anda-anda semua teruskan dan wujudkan demi kejayaan Indonesia dan saya sangat percaya Anda pasti bisa!” katanya. Tak lupa Lino menyampaikan maafnya kepada semua jajaran direksi, seperti Dewan Direksi dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Dengan gaya bahasa yang puitis, Lino menuliskan pesannya untuk generasi muda di IPC. “Saya bisa pergi, tapi IPC tetap rumah kalian semua, jaga rumah ini, beri energi dan kehangatan di dalamnya. I will always remember my time in IPC hundred years from now, I love you all," kata Lino mengakhiri suratnya.