Kawasan Industri Bikin Polusi, Ini Solusi dari Karawang  

Reporter

Selasa, 22 Desember 2015 21:45 WIB

Hamparan tenda penambangan emas ilegal yang ditinggalkan pemiliknya di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, 15 Oktober 2015. Kawasan Gunung Botak mengalami kerusakan lingkungan akibat penggunaan merkuri dan sianida oleh ribuan penambang. ANTARA/Jimmy Ayal

TEMPO.CO, Karawang - Pada pekan terakhir Bulan Menanam Nasional (BMN), Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Karawang Setyadharma menyebut kawasan industri Karawang sebagai biang keladi kerusakan lingkungan dan perubahan cuaca. "Perusahaan di kawasan industri harus menyumbang pohon untuk penghijauan karena mereka yang punya dosa," ujarnya saat ditemui Tempo dalam acara penanaman pohon, Selasa, 22 Desember 2015.

Kepala BPLH Setyadharma mengatakan pihaknya meminta sumbangan pohon kepada 50 perusahaan di seluruh kawasan industri. "Paling sedikit ada yang menyumbang 50 pohon. Mereka wajib menyumbang pohon untuk menebus dosa pencemaran," katanya.

Dalam kesempatan itu, BPLH menanam 10 ribu pohon di danau Perumahan Bintang Alam, Telukjambe Timur. Setyadharma berharap kawasan danau seluas 3 hektare tersebut akan menjadi sebuah kawasan yang hijau dan nantinya dapat menjadi sebuah potensi wisata di Karawang.

Acara itu turut dihadiri Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Edy Rahmayadi dan pelaksana tugas Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. Setyadharma mengatakan lahan danau tersebut merupakan lahan hibah dari PT Karawang Sukses Makmur untuk ditanami sejumlah pohon. Mereka menghendaki pihaknya menanam pohon guna pelestarian penghijauan di Karawang.

Pada hari yang sama, Karawang International Industrial City (KIIC) menanam 15 ribu pohon di 23 titik rawan penghijauan yang tersebar di seluruh wilayah Karawang, Jawa Barat. Bambang Sugeng, Public relations (PR) KIIC, mengatakan pihaknya telah melakukan kerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat untuk melakukan penghijauan selama Desember 2015.

"Ada dengan LSM lingkungan, sekolah, pihak pemerintah desa, militer, dan instansi pemerintahan," katanya setelah melakukan penanaman di Desa Mekarmulya, Telukjambe Barat.

Bambang mengatakan pihaknya concern dalam memberikan upaya perbaikan lingkungan di Karawang, salah satunya melalui penanaman pohon di beberapa wilayah. "Macam-macam para komunitas tersebut meminta pohon, tapi yang terbanyak adalah di Desa Mekarmulya ini, yang berjumlah 2100 pohon. Menjadi fokus karena desa ini merupakan salah satu desa paling rawan banjir dan pencemaran udara dengan banyaknya usaha pembakaran batu bata," tuturnya.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

4 Maret 2024

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya