TEMPO.CO, Jakarta - Seiring perayaan Hari Ibu yang diperingati saban 22 Desember, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengenang ibunya, Siti Hasanah, yang berprofesi sebagai guru.
"Banyak pepatah-petitihnya," ujar Rudiantara di kantornya. Banyak pengalaman tak terlupakan saat ibunya masih hidup. Ia masih ingat betul perkataan sang ibu mengenai sifat pekerja kerasnya.
"Saya kan memang senang bekerja. Ibu saya selalu ngingetin bahwa kerja itu enggak akan pernah ada habisnya. Jadi menyelesaikan pekerjaan itu pilih-pilih."
Rudiantara mengaku tidak ada hal spesial untuk mengenang ibunya, seperti kunjungan ke makam. Sebab, ia bisa mengunjungi makam ibunya kapan saja. "Yang penting bagi orang tua, ibu dan ayah saya, adalah doa kepada mereka," tuturnya.
Bertepatan dengan Hari Ibu pula, Rudiantara mengubah tradisi upacara. Ia meminta Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi Elly Fariani menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ibu.
"Sebagai menteri, seharusnya saya menjadi inspektur upacara. Tapi, untuk menghormati seorang ibu, saya minta Bu Irjen Elly yang menjadi inspektur upacara," kata Rudiantara di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 21 Desember 2015.