Gus Solah: Setop Kampanye Hitam dan Isu SARA di Media Sosial

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 22 Desember 2015 04:04 WIB

Mahfud MD (kiri) bersama KH Dimyati Romli (tengah) dan KH Salahudin Wahid (kanan) saat jumpa pers usai pertemuan di pondok pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, (18/9). Tempo/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh Nahdlatul Ulama, Solahuddin Wahid alias Gus Solah, mengatakan saat ini marak ditemui isu kampanye SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) dan radikalisme di jejaring media sosial. Menurut Gus Solah, kampanye hitam patut diwaspadai karena dapat menimbulkan perpecahan.

"Karena itu, kita selaku masyarakat Indonesia harus membasmi kampanye hitam di media sosial yang bisa membuat perpecahan di antara kita," ujar Gus Solah dalam acara diskusi “Publik Gotong Royong Menghadapi Radikalisme dan Memperjuangkan Nasionalisme di Media Sosial”, seperti yang dikutip dalam siaran tertulis pada Senin, 21 Desember 2015.

Menurut penyelenggara acara, yang juga merupakan Direktur Institut Media Sosial dan Diplomasi, Hariqo Wibawa Satria, masalah utama bangsa Indonesia adalah kemiskinan, korupsi, karakter yang lemah, dan daya saing bangsa yang rendah. Namun karena isu radikalisme menjamur di media sosial, hal ini juga berpotensi memecah belah bangsa Indonesia. "Ini harus diwaspadai dan dilawan," kata Hariqo.

Dalam acara diskusi publik ini, kata Hariqo, ulama yang juga adik Gusdur itu tidak hanya membahas tentang radikalisme, tetapi juga mengajak anak-anak muda untuk membela negara dan memperjuangkan kepentingan nasional di media sosial.

"Daripada mengujar radikalisme dan kebencian, akun media sosial bisa digunakan untuk hal-hal produktif, seperti untuk mempromosikan pariwisata, produk lokal, dan potensi Indonesia lainnya," ujar Hariqo.

Selain itu, Gus Solah mengatakan untuk menghindari radikalisme. Orang harus memiliki pandangan bahwa mereka semua memiliki hak hidup tanpa membedakan Sara. "Bahwa umat beragama yang tinggal di Indonesia ini mempunyai hak hidup," ungkap Gus Solah.

Dalam acara yang membahas antigerakan radikal ini, selain mengundang ulama, acara diskusi publik ini turut mengundang tokoh agama, seperti Mantan Sekretaris Jenderal PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Emanuel Herdyanto, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, serta Wali Kota Bogor, Bima Arya.

DESTRIANITA K.

Berita terkait

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

3 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

6 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

7 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

8 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

10 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

10 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

11 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

12 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya