TEMPO.CO, Mojokerto – Tiga terduga teroris yang ditangkap di Kota Mojokerto, Jawa Timur, disebut akan mengganggu perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Hal itu dikatakan Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto sesuai informasi dari Detasemen Khusus 88 Antiteror.

“Sesuai informasi Densus, ada indikasi mereka akan mengarahkan atau melakukan gerakan kekacauan pada saat Natal dan tahun baru,” kata Budhi usai bersama Densus 88 menggeledah salah satu rumah sewaan terduga teroris di Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Minggu sore, 20 Desember 2015.

Namun Budhi tak menyebut lokasi sasaran teror. Sejumlah barang bukti yang diamankan dari tiga rumah sewaan yang digeledah Densus 88 dan Gegana Brimob Polda Jawa Timur diduga akan dijadikan peledak atau bom. “Ditemukan cairan dan semacam rangkaian (kabel),” kata Budhi.

Budhi mengimbau agar masyarakat bekerja sama dengan aparat Polri dan TNI untuk mendeteksi orang-orang yang diduga terlibat jaringan terorisme. “Jika ada orang baru yang datang dan tinggal di sebuah desa mohon dilaporkan ke aparat Polri dan TNI setempat,” katanya.

Tiga terduga teroris yang ditangkap di Kota Mojokerto tersebut menyewa tiga rumah di lokasi berbeda. Mereka adalah Indraji Idham Wijaya yang menyewa rumah di Jalan Empunala 78, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto; Choirul Amin alias Bravo alias Karto menyewa rumah di Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto; dan Bambang Sugito alias Teguh alias Basuki menyewa rumah di Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Ketiganya ditangkap saat berada di rumah yang disewa Indraji yang dijadikan tempat terapi pijat.

Budhi menambahkan pengembangan dari tiga orang yang diringkus di Kota Mojokerto, Densus 88 juga menangkap terduga teroris lainnya berinisial JA di Gresik, Jawa Timur.

ISHOMUDDIN