Relawan berkomunikasi dengan rekannya saat patroli di kawasan kaldera Gunung Bromo yang berstatus Siaga, Probolinggo, Jawa Timur, 15 Desember 2015. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
TEMPO.CO, Probolinggo - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengimbau wisatawan mancanegara maupun lokal tidak takut datang ke Gunung Bromo. Imbauan ini dikatakan Syaifullah karena Gunung Bromo sampai hari ini sedang erupsi.
"Wisatawan jangan takut," kata Gus Ipul, sapaan Syaifullah, kepada wartawan saat melakukan tinjauan persiapan bencana di Gunung Bromo, Jumat, 18 Desember 2015.
Hanya, karena status Gunung Bromo sedang siaga, para wisatawan dilarang berkunjung ke lautan pasir maupun padang savana. Tapi wisatawan masih dapat berkunjung ke area penanjakan satu dan penanjakan dua.
"Wisatawan masih bisa menikmati sunrise," katanya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Bromo Ahmad Subhan, bahwa area yang berbahaya adalah radius 2,5 kilometer dari kawah Gunung Bromo. Wisatawan, kata Ahmad, dapat melihat abu erupsi Gunung Bromo dari lava view yang terletak di Cemoro Lawang.
"Dari sini bisa foto-foto dengan background Gunung Bromo," katanya.
Bahkan saat Tempo berkunjung ke area Cemoro Lawang, ada enam orang wisatawan mancanegara yang berkunjung. Mereka asyik mengambil gambar dengan latar Gunung Bromo yang sedang mengeluarkan asap vulkanik.
"Bromo sangat indah dan kami tidak takut meski sedang erupsi," kata Mike, salah satu wisatawan asal Belanda itu, dalam bahasa Indonesia.
Hingga kini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih memantau aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Gunung yang menjadi salah satu tujuan wisata favorit wisatawan di Probolinggo ini sempat memuntahkan abu hingga ketinggian 1.500 meter. Semburan itu bahkan melumpuhkan aktivitas Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang hingga hari ini.