Golput Tinggi, Gus Ipul: Masyarakat Jenuh,Calon Itu-itu Saja

Reporter

Rabu, 16 Desember 2015 23:04 WIB

Syaifullah Yusuf. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Kediri – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berpendapat rendahnya partisipasi masyarakat pada pemilihan kepala daerah serentak dipengaruhi banyak hal. Di antaranya jenuh terhadap proses politik dan bosan pada sosok kandidat yang hanya itu-itu saja. Meski jumlah pemilih rendah, namun dia tidak mempermasalahkan karena proses pemilihan berlangsung jujur dan adil.

”Äda banyak sebab kenapa masyarakat enggan memilih,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, di Pondok Pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu, 16 Desember 2015.

Saifullah tidak menyalahkan masyarakat yang jenuh bolak-balik ke tempat pemungutan suara lantaran pemilihan legislatif, bupati/ wali kota, gubernur, maupun presiden seluruhnya dilaksanakan secara langsung. Selain itu, faktor kandidat yang kurang menarik turut mempengaruhi minat masyarakat datang ke TPS.

Meski tak maksimal, namun Gus Ipul tetap meminta masyarakat menghargai siapapun yang terpilih. Seberapa kecil pun suara yang didulang kepala daerah terpilih, tetap dianggap sah dan wajib ditaati. “Saya juga memprediksi pemilihan gubernur nanti tingkat partisipasinya tak jauh beda di kisaran 60 persen,” kata bekas Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini.

Mengenai peluangnya maju pada pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 2017, kemenakan mendiang Gus Dur ini enggan berkomentar. Menurutnya tak elok mendahului memberikan sinyal sebelum masa pemilihan dimulai. “Nanti kalau saya bilang siap dicalonkan menjadi gubernur, banyak yang mengejek belum waktunya (kok kampanye),” katanya sambil tertawa.

Komisioner KPU Kabupaten Kediri Samsuri memberikan alasan serupa perihal rendahnya partisipasi pemilih di wilayahnya. Rendahnya daya tarik kandidat, menurut dia, turut mempengaruhi masyarakat Kabupaten Kediri menggunakan hak suaranya untuk memilih dua pasangan calon Haryanti – Masykuri dan Ari Purnomo Adi – Arifin Tafsir. “Faktor daya tarik kandidat saya kira sangat berpengaruh di Kediri,”kata Samsuri.

Selain itu, persoalan hujan juga menjadi penghalang hadirnya masyarakat Kediri saat pencoblosan berlangsung. Menurut evaluasi KPU, tingkat kehadiran masyarakat di lereng Gunung Wilis dan Gunung Kelud sangat rendah karena mengutamakan bercocok tanam. Maklum, di kawasan ini para petani menggantungkan irigasi dari tadah hujan.

Hujan deras mengguyur sehari sebelum pemilihan, yang merupakan momentum berharga bagi petani. Tercatat seluruh TPS di 10 kecamatan di wilayah Gunung Kelud dan Wilis hanya dihadiri tak lebih 50 orang saja dari DPT sebesar 500 – 600 orang per TPS.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

11 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

45 hari lalu

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

PKB buka suara terkait kritik yang dilontarkan PBNU karena hingga Kamis, 21 Maret 2024 PKB belum memberikan sikap penerimaan hasil Pemilu.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

45 hari lalu

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf menyoroti lambannya PKB menyatakan penerimaan terhadap hasil Pilpres 2024. Ia membandingkan dengan Surya Paloh NasDem.

Baca Selengkapnya

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

6 Maret 2024

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Saling Sindir Cak Imin dan Gus Ipul soal Makelar, Begini Kata Pakar Politik Unair

19 Februari 2024

Saling Sindir Cak Imin dan Gus Ipul soal Makelar, Begini Kata Pakar Politik Unair

Cak Imin mencuit soal sosok Saipul yang dianggap sebagai makelar mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tanggapi Cuitan Cak Imin soal Makelar, Gus Ipul: Enggak Paham Saya

19 Februari 2024

Tanggapi Cuitan Cak Imin soal Makelar, Gus Ipul: Enggak Paham Saya

Gus Ipul sebelumnya menyampaikan bahwa hendaknya PKB kembali ke 'jalan yang benar' yang kemudian ditanggapi oleh Cak Imin.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul Sebut PKB Salah Ambil Jalan, Cak Imin: Jangan Hiraukan Makelar

19 Februari 2024

Gus Ipul Sebut PKB Salah Ambil Jalan, Cak Imin: Jangan Hiraukan Makelar

Cak Imin menyebut orang yang bernama Saipul sebagai seorang makelar yang mengatasnamakan NU.

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

PBNU Berkali Sebut Netral di Pemilu 2024, Apa Saja Pembuktiannya?

4 Februari 2024

PBNU Berkali Sebut Netral di Pemilu 2024, Apa Saja Pembuktiannya?

PBNU menyatakan netral di Pemilu 2024, apa yang sudah dilakukannya?

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya