TEMPO.CO, Jakarta - Calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Surya Tjandra, menilai setiap komisioner komisi antirasuah itu tidak boleh bermain politik dan harus menolak sekalipun ditawari menjadi wakil presiden.
"Komisioner KPK harus paham politik, tapi tidak boleh main politik. Komisioner KPK ditawari menjadi wapres pun harus menolak selama empat tahun," ujarnya saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan calon pemimpin KPK dengan Komisi III DPR di Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.
Tjandra mengatakan KPK tidak diharamkan berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan serta berdiskusi dengan Komisi III DPR.
Hal itu, menurut Tjandra, tidak mengganggu independensi KPK, melainkan justru dapat menjadi upaya mengurangi ketegangan di masyarakat.
"Soal independensi (KPK), bukan dari situ lingkupnya, melainkan dari kerja KPK itu sendiri," tuturnya.
Secara umum, praktisi hukum yang lama berkarya di LBH Jakarta ini mengaku akan lebih berfokus pada kinerja KPK ke depan dengan menyelesaikan akar persoalan korupsi, berupa kesenjangan ekonomi dan hukum.
Pada Selasa, Komisi III DPR kembali memproses uji kepatutan dan kelayakan terhadap sejumlah calon pemimpin KPK. Proses yang berlangsung sejak Senin, 14 Desember 2015, itu dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari hingga Rabu, 16 Desember 2015.
Kemarin, beberapa orang telah menjalani uji kepatutan itu, di antaranya Johan Budi, yang berkiprah di KPK sejak 2008 hingga kini tanpa jeda.
ANTARA
Berita terkait
Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti
2 jam lalu
Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
2 jam lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaKPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR
3 jam lalu
Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda
6 jam lalu
Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Kantor Setjen DPR
7 jam lalu
Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK
10 jam lalu
Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai
13 jam lalu
"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja
19 jam lalu
KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu
21 jam lalu
KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaAktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya
1 hari lalu
Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman
Baca Selengkapnya