Luhut Binsar Panjaitan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan akan mempertimbangkan pelaporan ke pihak berwajib atas tuduhan orang-orang yang menuduhnya bermain dalam upaya perpanjangan kontrak Freeport sebelum waktunya. "Saya juga bisa bikin dia repot," kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, pada Jumat, 11 Desember 2015.
Luhut mengaku selama ini menunggu dan melihat sampai sejauh mana orang-orang yang menuduhnya itu bergerak. Ia mengaku tidak mempedulikan hal tersebut sampai akhirnya keluarganya merasa terganggu.
"Sampai sekarang saya enggak peduli, sampai akhirnya keluarga saya terganggu," tuturnya. Selain itu Luhut mengaku akan menghadapi siapa saja yang berani menuduhnya karena ia merasa benar dalam persoalan ini.
Ketika ditanyakan mengenai siapa saja yang dianggap menuduhnya, Luhut tidak terlalu spesifik memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan media ini. "Lihat di TV siapa saja yang ngomong itu, pengamat-pengamat itu."
Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan merupakan nama yang paling sering disebut dalam rekaman percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan bos Freeport, Ma'roef Sjamsoeddin.
Luhut mengaku tidak mempedulikan pemberitaan yang selama ini beredar di masyarakat atas pencatutan nama tersebut. Namun ia hari ini menggelar konferensi pers terkait dengan kasus tersebut karena ia merasa keluarganya sudah terganggu akan kasus yang sedang ramai diperbincangkan ini.
Gus Muhaimin: MKD Dapat Tanggalkan Hak Imunitas Anggota Parlemen
14 Desember 2021
Gus Muhaimin: MKD Dapat Tanggalkan Hak Imunitas Anggota Parlemen
Sebuah lembaga kontrol dalam institusi apapun termasuk politik, penting dimiliki untuk menghindari kekuasaan yang absolut pada seseorang atau institusi tertentu