Fahri Hamzah Dorong Pansus Surat Sudirman Said ke Freeport

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 10 Desember 2015 15:32 WIB

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, selaku Ketua Rapat saat memimpin Rapat Paripurna ke-12 MP II TS 2015-2016 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 8 Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mengusulkan DPR menggunakan hak angketnya untuk menyelidiki beredarnya kabar perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. Menurut Fahri, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said telah melakukan tindakan melawan hukum dengan mengirimkan surat kepastian kepada Freeport bahwa mereka tetap bisa melanjutkan usaha penambangannya setelah 2021.

"Kita taruh di atas meja semuanya, kita tonton siapa yang punya kepentingan di situ. Jangan kemudian yang kita hakimi sekarang ternyata pepesan kosong aja. Dia (Sudirman) ha-ha hi-hi ke sana kemari, seolah dia paling hebat. Padahal dia melakukan tindakan melawan hukum, melakukan persetujuan perpanjangan kontrak sepihak," kata Fahri saat ditemui di gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 10 Desember 2015.

Fahri mengungkapkan, ada banyak pejabat yang terpukul dengan kasus yang dilaporkan Sudirman karena namanya disebut di dalam rekaman yang dibuat oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin sehingga merasa difitnah. "Mereka pun meminta untuk dibikin angket sehingga bisa bicara secara terbuka," kata Fahri.

Namun Fahri enggan menyebutkan nama-nama para pejabat tersebut. Yang pasti, menurut Fahri, terdapat seorang pejabat negara yang melakukan rapat-rapat sebelum pejabat tersebut dilantik dan memberikan jaminan bahwa kontrak Freeport akan diperpanjang. "Ada pejabat yang melakukan lobi-lobi, seolah-olah tiket jadi menteri adalah perpanjangan itu," ujar Fahri.

Kemarin, menurut Fahri, dirinya sempat didatangi seorang birokrat yang bercerita bahwa di akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terjadi pertengkaran yang cukup keras mengenai perpanjangan kontrak Freeport. "Karena ada pihak dari pemerintahan sekarang yang seolah-olah menekan supaya perpanjangan itu mulai dilakukan oleh pemerintahan Pak SBY. Sebelum dilantik, terjadi deal. Lalu ada pertemuan diam-diam. Kemudian, keluar surat aneh itu yang melanggar undang-undang," tutur Fahri.

Fahri pun mengatakan, agar kasus ini dapat dibuka kepada publik secara terang benderang, diperlukan sebuah panitia khusus (pansus) berdasarkan hak angket DPR yang akan membuka fakta-fakta mengenai adanya surat-surat tersebut. "Sekalian deh, supaya masyarakat tahu siapa dapat apa, siapa makan apa. Itu akan lebih fair daripada menghakimi orang dengan percakapan palsu," kata Fahri.

Kini, menurut Fahri, draf pembentukan pansus telah disusun dan tengah diedarkan untuk mendapatkan persetujuan oleh fraksi-fraksi yang ada di DPR. "Saya termasuk yang tanda tangan. Kalau bisa, kami sahkan pada masa sidang ini sehingga awal Januari kami sudah bisa investigasi menyeluruh, apa yang menyebabkan keluarnya surat-surat itu. Ini semua harus dibuka. Proses di belakangnya harus dibuka," ujar Fahri.

Oktober lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said memang mengeluarkan surat kepada Freeport untuk meyakinkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tetap bisa beroperasi setelah kontraknya berakhir pada 2021. Tapi Sudirman membantah surat tersebut adalah surat untuk memperpanjang kontrak Freeport.

Dalam surat bertanggal 7 Oktober 2015 tersebut, Sudirman menyebut tidak ada kata-kata perpanjangan kontrak. Sudirman mengatakan tujuan diterbitkannya surat itu adalah untuk menyatakan keyakinan pemerintah yang tetap ingin menjaga kelangsungan investasi. Sudirman pun mengatakan dirinya mengirimkan surat kepada PT Freeport Indonesia dan induk perusahaannya, Freeport McMoran Inc., berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo.



ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

19 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

54 hari lalu

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

55 hari lalu

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

55 hari lalu

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

14 Desember 2023

NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

NasDem membantah cuitan Fahri Hamzah soal ada partai pendukung Anies Baswedan yang akan menarik menteri dari Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Debat Capres, Saat Fahri Hamzah Sempat Dilarang Masuk

12 Desember 2023

Cerita dari Debat Capres, Saat Fahri Hamzah Sempat Dilarang Masuk

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, tertahan di pintu pagar kantor Komisi Pemilihan Umum saat mau menghadiri acara debat capres

Baca Selengkapnya