PDIP Berubah Sikap dalam Kasus Setya Novanto

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 9 Desember 2015 08:19 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) berbincang dengan Ketua DPR Setya Novanto (kiri) diikuti Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (kanan) usai menonton Pagelaran Peduli Bangun Majapahit di Teater Besar TIM ,Jakarta, 26 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap para anggota Mahkamah Kehormatan Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan berubah dalam sidang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dibandingkan dua sidang sebelumnya.

Dalam sidang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said serta bos Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, pada Selasa dan Kamis lalu, para politikus PDIP kompak ingin terbuka. Namun dalam sidang Setya Novanto, menurut anggota MKD Sarifuddin Sudding, mayoritas politikus PDIP tidak terlalu ngotot ingin sidang terbuka.

"Hanya satu orang dari PDIP yang ingin terbuka, dua lainnya tidak," kata Sudding pada Selasa, 8 Desember 2015. "Dalam persidangan banyak tidak bersikap dan saya tidak bisa membuka itu, silakan tanya ke PDIP."

Politikus Partai Hanura ini melanjutkan, sidang dua hari lalu sempat a lot. Hampir satu jam membahas ihwal terbuka atau tertutup. Dari 17 anggota, ucap dia, hanya lima yang ingin terbuka, yakni dia, Akbar Faisal dari Nasdem, Guntur Sasono serta Darizal Basir dari Demokrat, dan Wakil Ketua MKD Junimart Girsang dari PDIP yang menyela ingin sidang terbuka.

Sudding mengatakan setelah berdebat, Kahar Muzakir yang menjadi pemimpin sidang langsung mengetok palu agar sidang tertutup sesuai dengan keinginan Setya. Saat itu, kata dia, alasan Setya menginginkan sidang tertutup karena ada rahasia negara yang akan disampaikan. "Saat di persidangan ternyata tidak ada rahasia negara," katanya.

Junimart membenarkan hanya lima anggota yang menginginkan sidang terbuka. Namun dia tidak mau menyebut alasan anggota MKD dari PDIP lainnya, Muhammad Prakosa dan Marsiaman Saragih, menginginkan sidang itu tertutup.

Menurut Junimart, apa yang dilakukannya sesuai dengan perintah partai yang ingin kasus ini berjalan sesuai dengan ranah hukum. Namun Junimart membantah melempemnya PDIP di sidang ini akibat lobi Golkar serta adanya pertemuan Setya di Teuku Umar yang dihadiri Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto, Junimart, dan Utut Adianto pada 26 November lalu. "Tidak ada pertemuan itu," katanya. "Saya tidak boleh bertemu dengan yang berkasus di Mahkamah."

Anggota MKD, Marsiaman Saragih, menampik sikapnya melunak di persidangan Setya. Menurut dia, perbedaan sikap itu terlihat karena Setya lebih banyak tidak mau menjawab pertanyaan yang dilontarkan anggota sidang. "Karena Setya tidak mengakui ada perbuatan itu," katanya. "Kalau ada yang menduga melunak, ya silakan saja."

Berbeda dengan Junimart yang membantah adanya pertemuan tersebut, Marsiaman mengatakan kalau ada pertemuan itu dan Setya hanya mengantar undangan pernikahan anaknya. "Saya enggak tahu persis, tapi tidak mungkin ada negosiasi."



HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.

Baca Selengkapnya

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya