TEMPO.CO, Probolinggo - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Probolinggo Dwijoko menyatakan aktivitas kegempaan tremor Gunung Bromo di Jawa Timur terus meningkat menjadi berstatus siaga.
Untuk mengantisipasi erupsi Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo telah memiliki rencana kontigensi bencana erupsi Bromo yang di dalamnya berisi prosedur tetap penanganan bencana Bromo. Ada tiga desa di kawasan rawan bencana I dalam radius 5 kilometer, yakni Desa Ngadirejo, Desa Ngadas, dan Desa Ngadisari. Tiga desa ini berada di Kecamatan Sukapura. Dalam KRB I ini terdapat 3.705 penduduk dengan jumlah rumah sebanyak 1.276.
Aktivitas kegempaan tremor Gunung Bromo dikabarkan terus meningkat hingga Selasa, 8 Desember 2015, sejak statusnya naik menjadi level III atau siaga pada Jumat lalu. Berdasarkan pemantauan secara kegempaan, tremor dengan amplitudo maksimum tercatat 3-19 milimeter dominan pada angka 6 milimeter. Padahal sebelumnya amplitudo maksimum sekitar 0,5-8 milimeter.
Pengamatan visual maupun seismik Gunung Bromo sejak Selasa dinihari, 8 Desember 2015, hingga pukul 06.00 memperlihatkan Gunung Bromo tampak jelas mengembuskan asap berwarna kelabu hingga kecokelatan dengan ketebalan sedang. Tekanan asap teramati sedang hingga kuat dengan ketinggian 200-300 meter di atas puncak kawah dan mengarah ke barat daya.
Tremor amax 3-19 dan dominan pada angka 6 milimeter. Gempa tremor menerus ini teramati sejak Agustus hingga 4 Desember 2015. Peningkatan tajam kegempaan teramati pada awal Desember 2015. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan ada potensi terjadinya erupsi preatik dan magmatik yang tiba-tiba.
Sebaran material vulkanisnya berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) mulai sekitar kawah hingga radius 2,5 kilometer dari pusat erupsi. Potensi erupsi ini diprediksi oleh peneliti dan penjelajah gunung api di Indonesia. "Tremor terjadi menerus dan ada kecenderungan terus meningkat," kata peneliti dan penjelajah gunung api, Aris Yanto, kepada Tempo, Selasa pagi, 8 Desember 2015.
"Ditunggu saja 2-3 minggu mendatang," ujarnya. Ihwal kegempaan tremor ini menunjukkan bahwa ada energi di dalam kawah Gunung Bromo yang sewaktu-waktu bisa dilepaskan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Probolinggo juga telah bersiaga menyusul status aktivitas Gunung Bromo yang naik menjadi siaga.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita terkait
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024
13 hari lalu
Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami
15 hari lalu
Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami
18 hari lalu
Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaSembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo
20 hari lalu
Kemenparekraf mengungkap sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan selama libur Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaSambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan
28 hari lalu
Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.
Baca SelengkapnyaMasalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya
32 hari lalu
Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Baca SelengkapnyaBanyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup
33 hari lalu
Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.
Baca SelengkapnyaGunung Bromo Ditutup untuk Kunjungan Wisatawan saat Hari Raya Nyepi
58 hari lalu
Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo dilakukan untuk menghormati Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1946.
Baca Selengkapnya60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024
1 Maret 2024
Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu
23 Februari 2024
Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.
Baca Selengkapnya