Keroyok Wartawan Saat Kongres HMI, Polisi Minta Maaf  

Reporter

Minggu, 6 Desember 2015 04:49 WIB

Ilustrasi. (Unay Sunardi)

TEMPO.CO, Pekanbaru - Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono meminta maaf atas kejadian pemukulan wartawan Riau Online, Zuhdi Febryanto, saat ricuh terjadi ketika Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekanbaru. Polisi berjanji akan melakukan penyelidikan terkait dengan peristiwa itu.

"Kami atas nama pribadi maupun institusi meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan bertanggung jawab," kata Putut saat melihat kondisi korban di Rumah Sakit Syafira, Pekanbaru, Sabtu, 5 Desember 2015.

Menurut Putut, polisi siap bertanggung jawab untuk biaya pengobatan korban sampai sembuh. Dia turut menyayangkan peristiwa itu terjadi. Kata dia, polisi memang cukup kewalahan menghadapi massa HMI selama dua pekan berada di Pekanbaru. Namun, apa pun alasannya, kata Putut, aksi pemukulan wartawan tidak dapat dibenarkan. Polisi akan tetap melakukan penyelidikan secara profesional.

"Silakan tempuh prosedur yang berlaku. Kami akan bertanggung jawab atas kesembuhan Zuhdi seperti sedia kala," ujarnya.

Zuhdi Febryanto menjadi bulan-bulanan polisi dari kesatuan Sabhara Polresta Pekanbaru yang melakukan pengamanan Kongres. Puluhan polisi menggunakan pentungan memukul Zuhdi hingga terluka berat pada bagian kepala sampai pingsan.

Ditemui Tempo di Rumah Sakit Syafira, Zuhdi yang terbaring lemah mengatakan aksi pemukulan dipicu lantaran polisi keberatan direkam dengan kamera wartawan. Saat itu Zuhdi mencoba menjelaskan bahwa dia seorang jurnalis. "Saya bilang, tidak ada hak polisi menghalangi jurnalis untuk meliput, saat itu mereka marah."

Pemimpin Redaksi Riau Online Fakhrurrodzi mengutuk aksi pemukulan terhadap jurnalis. Rodzi, yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen Pekanbaru, menyebutkan telah terjadi pelanggaran hukum berlapis pada kasus pemukulan Zuhdi.

Selain menghalang-halangi profesi jurnalis, polisi juga telah melakukan kekerasan fisik yang berujung pada penganiayaan. Pihaknya didampingi Lembaga Bantuan Hukum Pers Pekanbaru akan melaporkan peristiwa tersebut ke Kepolisian Daerah Riau.

"Sebagai manusia, kata Rodzi, permintaan maaf polisi baik secara pribadi maupun institusi sudah kami terima, tapi proses hukum terus berlanjut," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

2 jam lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

4 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

7 jam lalu

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

Ketua RW memberikan penjelasan di balik pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa rosario.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

3 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

33 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

37 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

38 hari lalu

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

Insiden bermula saat seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, diperas tiga pria. Pedagang ini mengadukan pemalakan itu kepada putranya, anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

38 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

47 hari lalu

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.

Baca Selengkapnya

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

48 hari lalu

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

Polres Takalar tengah menyelidiki kasus dan motif pengeroyokan imam masjid. Muncul dugaan bahwa korban merendahkan kehormatan istri seorang warga.

Baca Selengkapnya