Ryamizard Ryacudu: Pembatalan Helikopter Keputusan Jokowi

Jumat, 4 Desember 2015 12:16 WIB

Heli AW 101 diproduksi oleh Westland dari Inggris dan Agusta dari Italia. Kerjasama dua perusahaan ini menghasilkan helikopter medium yang memiliki kemampuan beragam, yaitu untu angkut pasukan, anti kapal selam, SAR, dan VVIP, bahkan Italia menjadikan AW 101 sebagai helikopter peringatan dini atau airborne early warning. Heli generasi akhir ini menggabungkan sistem avionik, navigasi, komunikasi, dan keamanan pada tingkatan yang sangat tinggi, ini menjadi alasan mengapa AW 101 harganya mahal. Heli AW101 mampu diterbangkan dengan menggunakan NVG, sehingga pilot dapat menerbangkan heli ini dalam keadaan gelap gulita. AW 101 memiliki kabin yang luas, sangat cocok menjadi helikopter pengangkut VVIP. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pembatalan pembelian helikopter AW-101 murni keputusan Presiden Joko Widodo. "Pilihan Presiden ya terserah beliau," kata Ryamizard saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jumat, 4 Desember 2015.

Ryamizard juga menyatakan jika Presiden tidak menghendaki pembelian tersebut, tidak menimbulkan masalah yang berarti. Sebab, menurut Ryamizard, apa yang menjadi pilihan Presiden pasti sudah dipertimbangkan sebelumnya. "Semua pilihan Presiden baik kok.”

Ryamizard menambahkan, mengenai masalah pembelian helikopter angkut berat ini, belum diputuskan akan dibeli dari mana. Ia mengaku hal tersebut masih dalam pembahasan di pihak-pihak terkait. "Itu nanti disesuaikan dengan kebutuhan," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Menteri Pertahanan Letnan Jenderal Angkatan Darat R. Ediwan Prabowo mengungkapkan, tak ada masalah jika pembelian helikopter VVIP ditolak. Namun untuk pembelian helikopter angkut berat, menurut Ediwan, sudah masuk rencana strategis. "Untuk misi kemanusiaan, operasi SAR, dan transportasi logistik," katanya.

Ediwan menuturkan, jika memang di dalam negeri belum bisa memproduksi helikopter tersebut, kemungkinan pihaknya bisa membeli dari pihak luar. "Makanya kami dorong PTDI kerja sama untuk nambah pengalaman lebih besar."

Sebelumnya, TNI AU berencana mendatangkan tiga helikopter AW-101/AgustaWestland buatan Inggris-Italia pada 2016 dan 2018. Helikopter itu akan digunakan untuk tamu VIP, termasuk presiden, wakil presiden, dan tamu negara. Helikopter AW-101 dibuat AgustaWestland, produsen helikopter Inggris yang bermarkas di Italia.

Hal ini memancing polemik karena helikopter tersebut akan menggantikan helikopter Super Puma produksi PT Dirgantara Indonesia yang merupakan buatan dalam negeri. Terlebih diketahui banyak negara yang membatalkan pembelian helikopter AW-101 ini.

DIKO OKTARA

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

7 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

14 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

24 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

29 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

29 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

38 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

39 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya