Demo Mahasiswa Papua, Pemerintah Diminta Tak Represif  

Reporter

Jumat, 4 Desember 2015 08:23 WIB

Aliansi Mahasiswa Papua mengenakan gelang dan ikat kepala bergambar logo Organisasi Papua Merdeka saat melakukan aksi demo di Bundaran HI, Jakarta, 1 Desembar 2015. Tanggal 1 Desember setiap tahunnya diperingati sebagai HUT OPM dan kelompok separatis tersebut mengibarkan bendera Bintang Kejora Papua Barat pada tanggal itu setiap tahunnya. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 24 organisasi masyarakat sipil menyuarakan penolakan atas tindakan represif aparat saat melakukan penertiban demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua yang terjadi di Bundaran Hotel Indonesia pada Selasa, 1 Desember 2015. Mereka sepakat meminta pemerintah memberikan ruang berekspresi dan berpendapat bagi rakyat Papua.

Wakil Koordinator Bidang Strategi dan Mobilisasi Demokrasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Puri Kencana Putri mengatakan unjuk rasa tersebut hanyalah perayaan identitas. Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, pemerintah bahkan turut serta mengikuti perayaan 1 Desember 2015.

"Bendera bintang kejora diakui sebagai ekspresi budaya warga Papua," ucap Puri di kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Kamis, 3 Desember 2015.

Menurut Puri, sentimen positif seperti itu harus diikuti rezim-rezim pemerintahan setelahnya. Dengan begitu, rakyat Papua mendapatkan ruang pengakuan kemauan politik dan kebebasan berekspresi. "Bukan pengekangan. Efeknya seperti bola bekel, makin keras dilempar pantulannya makin kuat," ujarnya.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Alghiffari Aqsa juga mendukung kebebasan berekspresi. Ia berharap pemerintah dewasa dalam bertata negara. Menurut dia, negara yang modern bila bicara soal merdeka merupakan suatu hal yang biasa. "Contoh, Catalan atau Skotlandia saat referendum tidak ada tindakan represif, bahkan operasi militer, biasa saja," tuturnya.

Bernard Agapa, aktivis dari Papua Itu Kita, mengatakan demonstrasi kemarin hanya untuk merayakan hari identitas dan meminta pemerintah memfasilitasi rakyat Papua menentukan nasibnya sendiri. "Tidak mengganggu kedaulatan, bukan tindakan separatis," ucapnya.

Gabungan masyarakat sipil ini terdiri atas Papua Itu Kita, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Front Mahasiswa Nasional, Federasi Buruh Lintas Pabrik, Perempuan Mahardhika, Kontras, dan 18 organisasi lain.

Selain menuntut penghentian tindakan kekerasan, mereka meminta aparat membebaskan dua mahasiswa yang masih ditahan kepolisian terkait dengan aksi Selasa lalu, yakni Enos Suhun dan Eliakimitlay.

AHMAD FAIZ




Berita terkait

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

22 September 2017

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

15 September 2017

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.

Baca Selengkapnya

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

15 September 2017

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

15 September 2017

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

Pemberian julukan kepada punggawa Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 oleh Valentino Simanjuntak ternyata tak sembarangan. Ada makna di baliknya.

Baca Selengkapnya