Penyelundupan Ribuan Burung Kalimantan Digagalkan BBKSDA  

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 17:29 WIB

Sejumlah burung Nuri Kepala Hitam yang masuk dalam satwa dilindungi di tunjukkan saat gelar kasus penyelundupan satwa langka di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 27 Februari 2015. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur berhasil menggagalkan penyelundupan satwa liar jenis burung sebanyak 2.711 ekor tanpa disertai dokumen resmi di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu, 2 Desember 2015.

Kepala BBKSDA Jawa Timur Suyatno Sukandar mengatakan penyelundupan burung endemik asal Kalimantar Timur tersebut dilakukan dengan menggunakan Kapal Motor Mahkota Nusantara saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

"Hasil pemeriksaan awal pemilik barang, satwa liar itu diperoleh dari Banjarmasin dan rencananya akan diperdagangkan ke Pasar Burung Pramuka, Jakarta," kata dia saat jumpa pers di kantor BKSDA Jawa Timur di Jalan Bandara Juanda, Sidoarjo, Kamis, 3 Desember 2015.

Penggagalan pengiriman aneka jenis burung itu bermula saat petugas BBKSDA mendapat informasi dari masyarakat pada Rabu malam, 2 Desember 2015. Mendapati laporan itu, pihaknya bersama Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Surabaya langsung bergerak.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya menemukan tiga truk pengangkut ribuan burung. Saat dikelompokkan, burung-burung itu terdiri dari tujuh jenis, yakni beo sebanyak 557 ekor, cica daun besar (1.411), kucica hutan (712), kucica kampung (2), branjangan Jawa (20), merbah mata merah (1), dan tangkar ongklet (8).

"Terhadap barang bukti tersebut selanjutnya dirampas untuk negara dan akan segera dilepaskan kembali ke habitat asal yaitu di Kalimantan Timur pada hari Jumat, 4 Desember 2015, via Bandara Internasional Juanda," katanya.

Dalam penggagalan itu, BBKSDA Jawa Timur meminta keterangan lelaki berinisial MR, selaku pemodal dari Jakarta, dan mengamankan NZ, selaku pembeli. BBKSDA menaksir 2.711 burung tersebut senilai Rp 709 juta.

NUR HADI

Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

14 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

15 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

20 hari lalu

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

40 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

50 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya