Krisis Air Bersih Melanda Dua Kabupaten di Sulawesi Selatan

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 16:05 WIB

Ilustrasi kebutuhan air bersih. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Soppeng - Krisis air bersih akibat kemarau penjang masih melanda dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Soppeng dan Bone. Warga Soppeng terpaksa mengantre air di sejumlah tempat, seperti masjid dan perkantoran. “Kami tidak sanggup kalau harus membeli,” kata Usman, warga yang bermukim di Jalan Samudera, Kabupaten Soppeng, Rabu, 2 Desember 2015.


Menurut Usman, kesulitan mendapatkan air bersih sudah terjadi sejak musim kemarau beberapa bulan lalu. Setiap pagi, dia dan warga lainnya mengantri untuk mendapatkan air di salah satu masjid terbesar di Soppeng.


Ada pula warga yang mendatangi sejumlah kantor pemerintah. Mereka menggunakan ember dan jerigen guna mengangkut air untuk keperluan memasak, mandi serta kakus.


Pemilik rumah kost, Ramli, mengatakan untuk membeli air bersih 1.000 liter dia harus membayar Rp 65 ribu. Itupun hanya cukup untuk kebutuhan dua hari. Kualitas air juga buruk. Selain bercampur tanah, juga berbau lumpur. “Sebelum digunakan harus disaring terlebih dulu,” ujarnya, sembari menjelaskan agar mengurangi biaya yang harus dikeluarkan, dia ikut mengantri di sejumlah tempat pengambilan air.


Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Bencana Kabupaten Soppeng Zainuddin menjelaskan krisis air bersih terjadi di hampir delapan kecamatan. Kondisi terparah dialami warga di kawasan perkotaan. “Secara geografis, letak kawasan perkotaan di perbukitan,” ucapnya.


Advertising
Advertising

Zainuddin mengatakan, posko siaga bencana bekerjasama dengan PDAM Soppeng mensuplai air bersih kepada warga menggunakan mobil tangki. “Kami siap melayani pengiriman air bersih selama 24 jam,” tuturnya.


Di Kabupaten Bone, 11 ribu pelanggan PDAM harus mendapatkan aliran air secara bergilir, karena dua hari dalam seminggu air tidak mengucur. "Debit air kami berkurang karena minimnya sumber air baku dari sejumlah mata air,” kata Kepala Bagian Teknik PDAM Bone Hasbullah.


Hasbullah menjelaskan, selain melayani pelanggan, air PDAM juga harus didistribusikan kepada warga yang bukan pelanggan. Pendistribusian air menggunakan mobil tangki berdasarkan permintaan.


Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menguraikan upaya Pemerintah Kabupaten Bone mengatasi krisis air bersih bagi warganya. Untuk jangka pendek mengalirkan langsung air dari sumber mata air ke rumah warga menggunakan pipa. Sedangkan jangka panjang akan menggali 3000 sumur di sejumlah kecamatan. Sumber dananya patungan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.


Fahsar menyebut krisis air bersih merupakan musibah bersama, meskipun tidak terlalu meresahkan warga. Namun, Pemerintah Kabupaten Bone sudah dan akan terus mengatasinya.


Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar warga. “Setiap ada laporan dari wilayah yang membutuhkan air bersih, langsung kami kirimkan dengan mobil tangki,” katanya saat memimpin pembagian air bersih di kawasan perumahan BTN Alda di Kelurahan Masumpu, Kecamatan Tanete Riattang.


ANDI ILHAM









Berita terkait

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

1 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

11 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

49 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Selengkapnya

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

53 hari lalu

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

55 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

28 Februari 2024

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya