Kontras: Polres Banyuwangi Terlalu Berpihak kepada Perusahaan

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 14:24 WIB

Gunung Tumpang Pitu dari Pantai Pancer, Pesanggaran. Gunung setinggi 450 mdpl itu yang menjadi lokasi tambang emas PT Bumi Suksesindo. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Banyuwangi - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, terlalu berpihak kepada perusahaan tambang. “Polres kehilangan fungsinya sebagai pelindung masyarakat,” kata Wakil Kordinator Bidang Strategi dan Mobilisasi Kontras Puri Kencana Putri saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 Desember 2015.

Kontras telah menerima aduan resmi dari warga sekitar tambang, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, pada Senin, 30 November 2015. Bahkan delapan warga pelapor saat ini bertahan di kantor Kontras di Jakarta karena khawatir ditangkap polisi. Sebelumnya, pada Sabtu, 28 November, Polda Jawa Timur menangkap dan menetapkan dua warga sebagai tersangka perusakan infrastruktur tambang emas milik PT Bumi Suksesindo.

Keberpihakan Polres, menurut Puri, terlihat dari ucapan Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Bastoni Purnama yang akhirnya memicu kemarahan warga sekitar tambang. Setelah itu, Polres menurunkan pasukan bersenjata untuk menghadapi warga. Saat ini pun Polres bersama Polda Jawa Timur berupaya mengkriminalkan warga yang terlibat kerusuhan. “Warga justru takut kepada polisi. Ini menunjukkan polisi makin berjarak dengan masyarakat.”

Dalam catatan Tempo, Kepala Polres Banyuwangi dua kali melontarkan pernyataan yang terindikasi membela perusahaan tambang. Pernyataan pertama dilontarkan saat ada pertemuan dengan warga penolak tambang pada 20 Oktober 2015 di Mapolres Banyuwangi. Saat itu, Kapolres mengatakan, “Warga jangan manja. Tambang emas itu bukan milik orang Pesanggaran. Itu aset Banyuwangi, Jawa Timur, dan Indonesia.” Kemudian pada pertemuan di Hotel Baru Indah pada 25 November, Kapolres mengatakan masyarakat Pesanggaran tidak punya etika.

Kontras menilai aksi anarkistis pada 25 November 2015 merupakan puncak konflik di masyarakat pasca-kehadiran tambang emas pada 2006. Apabila polisi peka terhadap konflik tersebut, kata Puri, Polres seharusnya bisa mencegah dan tidak menambah eskalasi konflik sehingga kerusuhan tidak terjadi.

Puri mendesak Polda Jawa Timur dan Polres Banyuwangi menghentikan upaya kriminalisasi terhadap warga sekitar tambang. Upaya penegakan hukum, kata dia, harus ditujukan kepada aktor yang memerintahkan massa melakukan perusakan.

Untuk menghindari keresahan di tengah masyarakat, Polres dan Polda harus menarik pasukannya dari sekitar tambang. Selain itu, Kontras mendesak Polres lebih netral dan memposisikan diri sebagai mediator antara warga, perusahaan tambang, dan pemerintah daerah.

Mohammad Amrullah, penasihat hukum delapan warga pelapor, mengatakan saat ini warga sekitar lokasi tambang khawatir ditangkap. Akibatnya, warga menghentikan aktivitas sehari-hari, seperti mencari ikan. Delapan warga yang mendapat teror dan surat pemeriksaan sebagai saksi telah mengadu ke Komnas HAM serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk meminta perlindungan. “Mereka akan tinggal sementara di Jakarta.”

Pada 25 November 2015, ribuan warga menyerbu perkantoran dan lokasi tambang PT Bumi Suksesindo di Desa Sumberagung. Massa merusak dan membakar hampir seluruh infrastruktur tambang. Kerusuhan ini berbuntut bentrokan warga dengan aparat keamanan. Sedikitnya empat warga terkena tembak dan dua polisi juga mengalami luka berat.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

13 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

8 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

27 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

28 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya