Pemerintah Ajak Masyarakat Jawa Tengah Cintai Produk Lokal

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 13:39 WIB

Pengunjung memilih kain produk kerajinan di pameran Crafina yang berlangsung di Jakarta Convention Centre, Jakarta, 27 November 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Semarang - Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengajak masyarakat tidak konsumtif. Caranya, mengurangi penggunaan produk asing.

Ajakan itu terkait dengan masih tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah yang tak imbang dengan belanja kebutuhan. “Kemiskinan masih 13,5 persen. Ini tergolong tinggi, sementara kita konsumtif. Contohnya HP (telepon seluler), semua orang punya,” kata Sri setelah membuka diskusi ekonomi akhir bulan di kantor perwakilan BI, Rabu, 2 Desember 2015.

Sri meminta masyarakat Jawa Tengah lebih mencintai produk dalam negeri, khususnya yang diproduksi di Jawa Tengah, seperti batik, kaus, dan baju lokal. “Jadilah pembeli yang cerdas,” ujar Sri.

Menurut Sri, pemerintah Jawa Tengah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan membuka investasi yang masih terkonsentrasi pada bidang tekstil. Selain itu, kebijakan lain adalah hilirisasi industri dengan tidak mengekspor barang mentah dan setengah jadi yang merugikan.

Sri menyebutkan sejumlah larangan ekspor barang mentah dan setengah jadi yang sering merugikan itu berupa industri perkayuan mebel dan garmen asal Jawa Tengah. Dia menjamin larangan ekspor itu diimbangi penyediaan bahan baku.

Selama ini, menurut Sri, perlambatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah terjadi karena kalah bersaing bahan baku industri yang dibeli dengan dolar. “Guncangan ekonomi regional dan global kita kalah. Padahal seharusnya bisa dibalik. Kita bisa menjual produk saat ada guncangan ekonomi regional dan global,” tuturnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah Gayatri Indah Cahyani menyatakan penggunaan produk lokal yang ditekankan bisa ditopang industri kecil daerah di Jawa Tengah, yang jumlahnya mencapai 7 juta pelaku usaha. “Sedangkan produknya mencapai 145 jenis berupa produk unggulan,” ucap Gayatri.

Dia berharap kebijakan mencintai produk lokal sebagai sinergi industri kecil Jawa Tengah diharapkan bisa go internasional. “Kami sudah siapkan persaingan lokal dengan pelatihan, menjawab persaingan masyarakat ekonomi ASEAN,” kata Gayatri.

Menurut Gayatri, pemerintah siap memfasilitasi UMKM dengan biaya produk bahan baku berbiaya ringan dan ekspor, yang didukung kebijakan pemerintah pusat yang membebaskan biaya masuk bahan baku, mesin produksi, serta kemudahan memasarkannya ke negara asing.

EDI FAISOL

Berita terkait

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

56 hari lalu

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

Menteri Luhut membeberkan modus instansi kementerian dan lembaga yang menyulap produk impor dan dikemas agar tampak sebagai produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi untuk Jaga Daya Saing Produk Dalam Negeri

14 Januari 2024

Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi untuk Jaga Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dadan Kusdiana menyebut transisi energi dilakukan untuk menjaga daya saing produk dalam negeri dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan di Harvesting Ceremony Gernas BBI-BBW

21 November 2023

Pegadaian Raih Penghargaan di Harvesting Ceremony Gernas BBI-BBW

PT Pegadaian meraih penghargaan sebagai BUMN Tipe B dengan Peringkat III untuk Kategori Nilai Belanja Terbesar Business Marketing di ajang penganugerahan Harvesting Ceremony

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Etalase Fitofarmaka dan Obat Herbal Terstandar Dalam E-Katalog.

10 Oktober 2023

Kemenkes Buka Etalase Fitofarmaka dan Obat Herbal Terstandar Dalam E-Katalog.

Fitofarmaka merupakan produk dalam negeri yang penggunaannya diminta perlu ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Melindungi Produk Dalam Negeri

2 Oktober 2023

Melindungi Produk Dalam Negeri

kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menjadi salah satu langkah strategis untuk melindungi produk dalam negeri

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Minta Kementerian dan Lembaga Belanja Produk Dalam Negeri, Kemenkeu Gelar Temu Bisnis VI

3 Agustus 2023

Sri Mulyani Minta Kementerian dan Lembaga Belanja Produk Dalam Negeri, Kemenkeu Gelar Temu Bisnis VI

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan Temu Bisnis Tahap VI merupakan upaya memperkuat aksi afirmasi belanja produk dalam negeri di kementerian.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelajar Cintai Produk Dalam Negeri

26 Juli 2023

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelajar Cintai Produk Dalam Negeri

Jika ingin menyerbu pasar dunia, maka kita harus bangga dengan budaya dan produk buatan Indonesia

Baca Selengkapnya

Batik, Jamu hingga Gentong Buatan Indonesia Bisa Dipatenkan dengan Merek Internasional

10 Juli 2023

Batik, Jamu hingga Gentong Buatan Indonesia Bisa Dipatenkan dengan Merek Internasional

Pemerintah membuka peluang bagi barang tradisional Indonesia seperti batik, jamu dan gentong untuk didaftarkan sebagai merek internasional.

Baca Selengkapnya

Eiger Klaim 81 Persen Produknya Buatan Dalam Negeri, 74 Persen Supplier dari UMKM

10 Mei 2023

Eiger Klaim 81 Persen Produknya Buatan Dalam Negeri, 74 Persen Supplier dari UMKM

Eiger klaim bahwa 81 persen produknya buatan dalam negeri dengan 74 persen supplier dari UMKM Indonesia

Baca Selengkapnya

Sejarah Eiger, Brand Lokal yang Produknya Berlabel 'Made in China'

3 Mei 2023

Sejarah Eiger, Brand Lokal yang Produknya Berlabel 'Made in China'

Brand lokal Eiger akhir-akhir ini cukup ramai karena produknya yang berlabel Made in China, berikut sejarah Eiger

Baca Selengkapnya