KPK Usut Kasus Petral Secara Tertutup  

Reporter

Senin, 30 November 2015 13:25 WIB

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi melakukan jumpa pers tentang penetapan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa haji, di kantornya, Jakarta, Kamis (22/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan lembaganya sedang mengusut kasus Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Pengusutan kasus Petral ini masih dalam tahap pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket). "KPK sedang tahap pulbaket atau pengumpulan bahan dan keterangan yang sifatnya tertutup," kata Johan di kantor KPK, Senin, 30 November 2015.

Johan menjelaskan, dalam proses pulbaket itu, KPK sedang menelaah sejumlah dokumen. Selain itu, KPK juga memeriksa sejumlah orang yang mengetahui persoalan Petral. Johan belum memastikan jumlah orang yang sudah diperiksa bagian Pengaduan Masyarakat KPK. "Ada beberapa pihak yang juga dimintai keterangan," katanya.

Meski dalam tahap pulbaket, Johan belum bisa menyimpulkan perkembangan pemeriksaan kasus Petral ini. Mantan juru bicara KPK ini juga tak dapat memastikan apakah lembaganya akan membekukan aset Petral atau tidak dengan adanya pengusutan tersebut. "Tergantung hasil pengumpulan bahan," katanya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, hasil audit investigasi KordhaMentha terhadap Petral menyebutkan adanya anomali dalam pengadaan minyak oleh anak perusahaan PT Pertamina itu pada 2012-2014. Jaringan mafia minyak dan gas diperkirakan telah mengeruk US$ 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun dalam tiga tahun. Para pengeruk keuntungan itu ternyata berafiliasi ke satu badan yang sama.

KordhaMentha juga mengungkapkan adanya kebocoran informasi di tubuh Petral. Kebocoran ini mempengaruhi proses bisnis dan berujung pada inefisiensi pengadaan minyak oleh Petral.

Di antara temuan audit forensik itu menyebutkan, informasi pengadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak bocor lewat grup surat elektronik trading88@ymail.com. Melalui grup ini, semua data rahasia Pertamina Energy Services (PES), anak usaha Petral, termasuk harga perkiraan sendiri (HPS) untuk pengadaan minyak dibocorkan ke pihak luar. Akibatnya, Pertamina tidak mendapatkan harga yang kompetitif.

Pekan lalu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan kebocoran informasi HPS menyebabkan kebutuhan minyak Pertamina sudah diketahui orang lain. Katanya, ada lima nama pegawai PES yang disebut dalam temuan audit tersebut. Namun para pegawai tersebut tidak kooperatif selama audit investigasi forensik berlangsung.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

6 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

6 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

9 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

13 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

15 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

21 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya