Paviliun Indonesia di COP21 Paris Didukung Tommy Winata?  

Senin, 30 November 2015 13:14 WIB

Pegawai Artha Graha Peduli memasang panel di pintu masuk Paviliun Indonesia. TEMPO/Untung Widyanto

TEMPO.CO, Paris - Paviliun Indonesia di arena Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim (COP21) di Paris, Prancis, Senin, 30 November 2015, menuai kontroversi.

Paviliun ini mengambil tema “Solution to Climate Change”. Hingga hari terakhir konferensi, bakal ada 47 diskusi dan seminar di paviliun ini, termasuk yang akan dihadiri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 Desember 2015.

Menjelang hari pembukaan, sejumlah aktivis lembaga swadaya masyarakat menyayangkan kehadiran sejumlah perusahaan perkebunan sawit dan hutan tanaman industri, yang terkait dengan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, sebagai sponsor Paviliun Indonesia.

Mereka menuduh perusahaan-perusahaan itu mendominasi Paviliun Indonesia dan berusaha melakukan green washing atau pencitraan dengan menonjolkan upaya konservasi agar tuduhan kejahatan lingkungan pada perusahaan tersebut tidak muncul.

Namun tudingan itu dibantah panitia. “Itu tidak benar. Dari sesi-sesi diskusi bisa dilihat ada keragaman para pihak dalam acara,” kata penanggung jawab Paviliun Indonesia, Agus Justianto, Minggu, 29 November 2015. Menurut dia, para kontributor dan donatur membantu Paviliun Indonesia tanpa mencantumkan logo sponsor.

Bantuan dari swasta diterima, kata Agus, karena dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak boleh dikeluarkan untuk membiayai pembangunan Paviliun Indonesia. Alhasil, panitia atau event organizer mencari dana dari dunia usaha. Kabarnya, biaya yang keluar sekitar Rp 6 miliar.

Agus mengakui salah satu sponsor adalah Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit, lembaga yang baru dibentuk pemerintah yang diketuai Bayu Krisna Murti. Sayangnya, dia tidak menyebutkan perusahaan lain yang menjadi donatur.

Di lokasi paviliun, tampak beberapa pegawai Artha Graha Peduli. Mereka sibuk mempersiapkan pameran. Brosur Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) juga disebar kepada pengunjung paviliun dengan tulisan: “Ini kawasan konservasi hutan seluas 45 hektare dan laut seluas 14 hektare di Provinsi Lampung. Kawasan ini dibangun Tommy Winata, pemilik Grup Artha Graha.”

Sampai saat ini, konfirmasi dari pihak Artha Graha masih diupayakan redaksi.

UNTUNG WIDYANTO (PARIS)


Berita terkait

Terkini dari Proyek Rempang Eco City, Surat Peringatan Kedua Terbit di Bakal Lahan Relokasi

59 hari lalu

Terkini dari Proyek Rempang Eco City, Surat Peringatan Kedua Terbit di Bakal Lahan Relokasi

Sebanyak 15 warga menerima surat peringatan kedua (SP 2) untuk pengosongan lahan bakal kawasan relokasi warga terdampak Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya

Warga Tolak Pindah, BP Batam Tetap Bangun Rumah Contoh Relokasi Rempang

9 Januari 2024

Warga Tolak Pindah, BP Batam Tetap Bangun Rumah Contoh Relokasi Rempang

BP Batam tetap akan memulai pembangunan rumah contoh relokasi proyek Rempang Eco-City mulai Rabu besok.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Libatkan Warga Pulau Rempang dalam Investasi

2 Oktober 2023

Bahlil Janji Libatkan Warga Pulau Rempang dalam Investasi

Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya sudah membuat komitmen dengan Perusahaan Xinyi untuk melibatkan warga Rempang dalam proyek Rempang Eco-City.

Baca Selengkapnya

Dianggap Bekingi Pengusaha dalam Konflik Pulau Rempang, Kepala BP Batam Bungkam

2 Oktober 2023

Dianggap Bekingi Pengusaha dalam Konflik Pulau Rempang, Kepala BP Batam Bungkam

Kepala BP Batam tidak merespons ketika diminta tanggapan atas dugaan lembaganya menjadi beking pengusaha dalam konflik Rempang.

Baca Selengkapnya

Kondisi Terkini di Pulau Rempang: 3 KK Sudah Pindah ke Hunian Sementara, Mayoritas Masih Menolak

26 September 2023

Kondisi Terkini di Pulau Rempang: 3 KK Sudah Pindah ke Hunian Sementara, Mayoritas Masih Menolak

Warga Pulau Rempang terus menyuarakan penolakan terhadap rencana relokasi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Jokowi Tidak akan Batalkan Proyek Rempang Eco-City

25 September 2023

Pemerintah Jokowi Tidak akan Batalkan Proyek Rempang Eco-City

Menteri Bahlil menyampaikan pemerintahan Jokowi akan terus melanjutkan proyek Rempang Eco-City meski ada penolakan warga yang direlokasi.

Baca Selengkapnya

Soal Konflik Pulau Rempang, Komisi III DPR RI Akui Belum Ada Jadwal Pemanggilan Para Pihak

25 September 2023

Soal Konflik Pulau Rempang, Komisi III DPR RI Akui Belum Ada Jadwal Pemanggilan Para Pihak

Komisi III menyatakan belum ada pembahasan untuk menelusuri konflik Pulau Rempang di tingkat pimpinan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Konflik Pulau Rempang

25 September 2023

Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Konflik Pulau Rempang

Presiden Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

Soal Konflik Pulau Rempang, YLBHI Sebut Komisi III DPR RI tak Sensitif

23 September 2023

Soal Konflik Pulau Rempang, YLBHI Sebut Komisi III DPR RI tak Sensitif

YLBHI menilai Komisi III DPR RI tak menjalankan tugas pengawasannya dalam kasus Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Soal Konflik Pulau Rempang, INFID Setuju Komisi III DPR Panggil Seluruh Aktor yang Terlibat

23 September 2023

Soal Konflik Pulau Rempang, INFID Setuju Komisi III DPR Panggil Seluruh Aktor yang Terlibat

INFID dukung rencana Komisi III untuk memanggil seluruh aktor yang terlibat dalam konflik di Pulau Rempang dengan 2 syarat.

Baca Selengkapnya