Ini Arti Penting Konferensi Iklim COP21 Paris Bagi Bumi  

Reporter

Senin, 30 November 2015 12:27 WIB

Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, Psaat konferensi pers terkait Konferensi Perubahan Iklim (COP21) di Le Bourget, Paris, 28 November 2015. REUTERS/Jacky Naegelen

TEMPO.CO, Paris - Presiden Conference of Parties (COP) ke-20 Manuel Pulgar-Vidal akan membuka COP ke-21 di Paris, Prancis, pada Senin pagi, 30 November 2015. Dia adalah Menteri Lingkungan Hidup Peru, lokasi diselenggarakannya COP ke-20 pada Desember 2014.

Setelah membuka, Vidal akan menyerahkan jabatan Presiden COP kepada Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius. Fabius akan menjadi Presiden COP ke-21, yang sidangnya akan berakhir pada 11 Desember 2015.

Pertemuan Para Pihak (Conference of Parties/COP) ke-21 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim ini bakal dihadiri 147 kepala negara dan kepala pemerintahan. Termasuk Presiden Joko Widodo, Presiden Barack Obama, Presiden Vladimir Putin, Presiden Xi Jin Ping, Perdana Menteri David Cameron, dan lainnya.

“COP ke-21 di Paris ini memiliki arti strategis,” kata Dirjen Pengendali Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nur Masripatin di Paris pada Ahad, 29 November 2015.

Arti pentingnya adalah karena COP21 ini menjadi titik kulminasi dari pembahasan yang dimulai sejak lahirnya Ad-Hoc Working Group on Durban Platform for Enhanced Action (ADP) di COP ke-17 tahun 2011 di Durban, Afrika Selatan.

Latar belakang terbentuknya kelompok kerja ini berangkat dari kegagalan Protokol Kyoto yang berakhir tahun 2012. Negara-negara maju yang tergabung dalam Annex-1 gagal memenuhi target komitmennya untuk menurunkan emisi gas-gas rumah kaca. Padahal mereka telah mencemari atmosfer Bumi dengan gas-gas tersebut sejak Revolusi Industri pada abad ke-18.

Gas-gas tersebut menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim di seluruh dunia. Akibatnya, frekuensi dan kuantitas bencana hidrometeorologi makin besar, seperti badai, banjir, kekeringan, dan lainnya. Negara berkembang dan miskin yang tidak memiliki dana menghadapi bencana itu menjadi kelompok paling rentan.

Para petani dan nelayan harus mengubah kebiasaannya dalam mencari nafkah karena kearifan lokal untuk musim tanam dan panen tidak berlaku lagi. Nelayan dan warga miskin yang tinggal di wilayah pesisir terancam permukimannya oleh banjir rob, abrasi, dan naiknya paras muka laut.

Pada COP di Durban disepakati untuk menyusun rezim baru kesepakatan dunia dalam menangani pemanasan global pasca 2020 yang berlaku bagi semua negara (parties). Prinsip yang disepakati adalah Common but Differentiated Responsibility (CBDR) and respective capability (CBDR-RC).

COP21 ditargetkan akan menghasilkan rezim penanganan perubahan iklim global baru yang akan mengikat semua negara pihak (applicable to all) dengan tetap memperhatikan prinsip CBDR-RC.

Bagi Indonesia, kesepakatan baru ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam pembangunan nasional pasca 2020. Terlebih karena sebagai bagian penting dari komitmen pasca 2020 adalah diserahkannya INDC.

UNTUNG WIDYANTO (PARIS)

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 menit lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

6 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

6 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

8 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

18 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

18 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya