Anggaran Rumah Rakyat Miskin Sulawesi Selatan Dipangkas

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 29 November 2015 09:52 WIB

ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Makassar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan memangkas anggaran rumah miskin yang diusulkan Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2016 senilai Rp 12,6 miliar. “Kami sepakat anggaran rumah untuk warga miskin yang diusulkan Distarkim menjadi Rp 7 miliar saja, karena sebelumnya pada APBD 2015 sudah dianggarkan Rp 9 miliar,” kata Sekretaris Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sulawesi Selatan Ariady Arsal, Minggu, 29 November 2015.

Menurut dia, pengurangan tersebut dilakukan karena Distarkim tak dapat memperlihatkan data per kabupaten yang membutuhkan pembangunan rumah tersebut meski ada seribu unit rumah yang direncanakan dalam pembangunan itu. “Bukan kami tidak setuju dengan program ini, tapi data rumah yang akan dibangun per kabupaten tidak lengkap,” ucapnya.

Senada dengan Ariady, anggota Komisi D lain, Selle K.S. Dalle mengatakan, hingga September 2015, pembangunan rumah untuk warga miskin baru rampung 50 persen. “Kami setuju saja pembangunan ini. Tapi, kalau data tidak lengkap lalu pada kemudian hari terjadi apa-apa, siapa yang mau bertanggung jawab,” ucap politikus Partai Demokrat ini.

Syamsuddin Carlos, juga anggota Komisi Bidang Pembangunan, menuturkan anggaran yang diajukan Distarkim sebaiknya dirasionalisasi, karena nilainya cukup besar. Sisa anggaran tersebut bisa diberikan pada APBD Perubahan 2016. Selain itu, DPRD khawatir program tersebut akan tumpang-tindih dengan program bedah rumah yang pernah dilakukan Distarkim setahun lalu. “Harus ada jaminan bahwa pembangunan rumah untuk warga miskin bukan bagian dari bedah rumah yang sudah pernah dilakukan,” ujarnya.

Kepala Distarkim Andi Bakti Hanuri menjamin pembangunan rumah miskin tersebut bukan bagian dari program bedah rumah yang sudah berjalan di kabupaten, karena program itu bukan bagian dari Distarkim, tapi dari instansi lain. Pembangunan rumah miskin itu, kata Bakti, anggarannya berasal dari dana hibah. Jadi, kalau dikurangi, akan berdampak pada efektivitas karena jumlahnya tidak merata. “Ya, apa boleh buat kalau dipangkas. Kami hanya bisa mengusulkan. Dewan yang menentukan,” ucapnya.

Ia mengklaim telah memiliki data di 14 kabupaten yang akan dibangun rumah untuk warga miskin di Sulawesi Selatan. Sepuluh kabupaten lain masih dalam pendataan. “Saya menjamin akan memberikan data sasaran pembangunan rumah miskin untuk 2016 dan 2017 ke Komisi Bidang Pembangunan,” ujarnya.

Anggota Komisi Bidang Pembangunan dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Permina Tallulembang, menuturkan, di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, masing-masing ada 40 warga dan 35 warga yang membutuhkan pembangunan rumah untuk warga miskin. “Ini saja belum selesai semua,” katanya.

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI




Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

23 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

27 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

43 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.

Baca Selengkapnya