Sambut MEA, Tahun Depan Perkuliahan Wajib Dual Language  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 29 November 2015 07:11 WIB

Menristek Dikti Mohamad Nasir. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Surabaya - Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir Desember mendatang, kemampuan berbahasa asing menjadi kebutuhan. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris kini sudah wajib dikuasai. Agar generasi muda Indonesia makin berdaya saing, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tengah mempersiapkan kurikulum yang menyokong kemampuan berbahasa Inggris, yakni dengan menerapkan pembelajaran dengan dwi bahasa atau dual language: bahasa Inggris dan Indonesia.

“Kurikulum yang didesain pada masa depan akan dirancang proses belajar dengan dual language,” kata Menteri Riset Muhammad Nasir. Pembelajaran dengan dua bahasa itu ditujukan untuk persaingan di era MEA.

Selain itu, ucap Nasir, pembelajaran dengan dua bahasa akan membuat penguasaan bahasa Inggris tertata baik. Untuk itu, semua referensi yang digunakan di kampus harus berbahasa Inggris. “Dengan begitu, penguasaan bahasa Inggris menjadi given.”

Secara bertahap, pihaknya akan mewajibkan semua mahasiswa perguruan tinggi menggunakan bahasa Inggris dalam berinteraksi. “Dosen pun harus dipacu dengan bahasa Inggris,” ujarnya. Lingkungan di seputar kampus pun dimintanya dilengkapi dengan instrumen berbahasa Inggris.

Rencananya, kurikulum dual language itu akan dimulai tahun depan. “Tahun 2016 akan kami galakkan. Semua akan kami syaratkan di perguruan tinggi, terutama PTN,” tutur Nasir.

Menurut dia, Indonesia harus segera meningkatkan kemampuan berbahasa asing dalam rangka menghadapi persaingan global. Sebab, negara lain kini tak lagi puas mampu berbahasa Inggris. Negara tetangga bahkan merambah penguasaan bahasa Indonesia. “Negara asing, seperti Thailand dan Filipina, sekarang malah sudah belajar bahasa Indonesia. Kita juga harus belajar bahasa Inggris yang baik.”

ARTIKA RACHMI FARMITA


Baca juga:
Penembakan Pesawat, Ahli: Turki dan Rusia Sama-sama Bohong!
11 Kapal Misterius Terdampar di Jepang, Bawa Puluhan Mayat





Advertising
Advertising

Berita terkait

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

22 Oktober 2021

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

Santri sukses menunjukkan perannya dalam berbagai bidang salah satunya di lingkup pemerintahan. Mulai menjadi menteri hingga presiden

Baca Selengkapnya

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

3 Oktober 2019

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria menjelaskan pihaknya menunggu surat resmi penahanan atas dosen IPB bernama Abdul Basith.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

2 Oktober 2019

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

M. Nasir mengaku tak pernah menghalangi siapa saja mengemukakan pendapatnya, namun hal itu tidak harus dilakukan di jalan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

30 September 2019

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

Nasir mengajak para rektor untuk menciptakan suasana yang teduh menjelang pelantikan anggota DPR, serta Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.

Baca Selengkapnya

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

14 Agustus 2019

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

Rencana mendatangkan rektor asing di Indonesia akan diberlakukan pertama kali untuk perguruan tinggi swasta.

Baca Selengkapnya

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

5 Agustus 2019

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

Dalam pemilihan rektor asing, M. Nasir berharap akan ada mekanisme yang berbeda dari ketentuan yang saat ini diterapkan, misalnya lewat pansel.

Baca Selengkapnya

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.

Baca Selengkapnya