Ratusan WNI Pulang dari ISIS: Ancaman Teror di Depan Mata?

Reporter

Sabtu, 28 November 2015 19:43 WIB

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat mengisi kuliah umum dengan judul Reaktualisasi Nilai-nilai Kebangsaan dalam Membangun Masyarakat Demokratis di aula Sport Center Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, 6 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -– Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengatakan jajarannya sedang memantau pergerakan warga Indonesia yang pulang dari Suriah. Pengawasan ini untuk mengantisipasi ancaman teror dari kelompok radikal, terutama dari Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS).


Badrodin mengakui sulit memantau mereka yang datang secara diam-diam. "Sulit dilacak," ujar dia, di Markas Besar Polri, 27 November. Menurut Badrodin, warga Indonesia yang kembali ini belum tentu terlibat dalam perang bersama ISIS.


Potensi teror, menurut Badrodin, justru berasal dari warga negara asing yang turut ke Indonesia. Hingga kini, polisi telah menangkap empat orang asing yang diduga berpotensi melakukan aksi teror di Indonesia. Penangkapan itu dilakukan pada September 2014 oleh Polda Sulawesi Tengah. Mereka adalah bagian dari jaringan teroris pimpinan Santoso. Empat orang asing itu berjulukan A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram, dan A Zubaidan.


Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan jumlah warga Indonesia yang teridentifikasi bergabung dengan ISIS mencapai 384 orang. Sebanyak 54 di antaranya tewas di Suriah dan 59 orang lainnya masih bersama ISIS. “Data ini confirmed by the name,” ujar Tito.


Wawan Hari Purwanto, tim ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, mengatakan mereka yang pulang dari Suriah berjumlah sekitar 220 orang. Kurang-lebih 30 orang di antara mereka adalah anak-anak, sedangkan delapan lainnya ditangkap lantaran terbukti menjadi milisi ISIS. “Yang lain masih dalam pengawasan,” tuturnya.

Menurut Wawan, ada beberapa alasan mereka kembali ke Tanah Air, antara lain iming-iming yang dijanjikan ISIS tidak sesuai dengan harapan. Mereka tidak menguasai medan perang, sehingga banyak koleganya yang tewas. Sebagian lainnya mengaku pergi ke Suriah untuk mencari anggota keluarganya.


Advertising
Advertising

Direktorat Jenderal Imigrasi diharapkan menindak tegas orang-orang yang berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, misalnya dengan mencabut paspor mereka. Namun pencabutan paspor ini belum diatur. “Mereka kebanyakan menyeberang melalui jalur ilegal,” kata juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi, Heru Santoso, 27 November.

Heru mengaku belum mendapat laporan tentang jumlah warga Indonesia yang kembali dari Suriah. “Kalau kami diajak, pasti akan kami screening,” tuturnya. Pihak bandara pun belum diajak berkoordinasi, sehingga tidak ada strategi khusus untuk menangani kedatangan mereka kembali ke Indonesia. "Kami tetap mengantisipasi," kata juru bicara PT Angkasa Pura I, Ida Bagus Ketut Juli Adnyana.


DEWI SUCI R.| INDRA WIJAYA | A. FAIZ IBNU SANI| ISTIQOMATUL

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya