Pemilihan Pimpinan KPK, Istana Optimistis DPR Tepat Waktu  

Reporter

Rabu, 25 November 2015 15:44 WIB

Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kanan) didampingi Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja (kedua kiri) berjalan meninggalkan Gedung KPK, Jakarta, 28 September 2015. Kedatangan Pramono Anung untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) atas nama dirinya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung meyakini Dewan Perwakilan Rakyat akan memilih pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015-2019 sebelum Desember ini. Ia pun yakin Dewan akan memilih pimpinan KPK dari sepuluh nama calon yang diajukan pemerintah ke parlemen, bulan lalu.

"Saya meyakini akan ada keputusan sebelum Desember ini," kata Pramono di kantornya, Rabu, 25 November 2015.

Politikus PDIP Perjuangan itu mengatakan keputusan seperti ini biasanya diambil pada menit-menit terakhir. Ia pun membantah proses pemilihan pimpinan KPK yang lama di DPR disebabkan nama calon yang diajukan pemerintah ada yang bermasalah. "Proses ini untuk menggali lebih dalam dari teman-teman di parlemen supaya nama yang diputuskan itu nama yang bisa diterima," katanya.

Adapun masa jabatan pimpinan KPK periode 2011-2015 akan berakhir pada 16 Desember 2015. Pemerintah sudah mengajukan sepuluh nama calon pimpinan KPK ke Dewan sebagai pengganti Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki dan kawan-kawan. Pengajuan sepuluh nama itu ke DPR dilakukan dalam dua tahap.

Pertama, pemerintah mengajukan dua nama calon pimpinan KPK yaitu Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata, dua bulan lalu. Menyusul delapan nama calon pimpinan KPK lain yang diserahkan bulan lalu.

Mereka adalah Laode Muhammad Syarif, Basariah Panjaitan, Johan Budi Sapto Prabowo, Surya Chandra, Sujanarko, Saut Situmorang, Alexander Marwata, dan Agus Raharjo. Komisi III DPR sedang membahas proses pemilihan calon pimpinan KPK ini dengan memanggil panitia seleksi. Namun pemilihan ini tersendat karena Komisi III menduga ada kesalahan prosedur dalam proses seleksi yang dilakukan panitia seleksi KPK.

Mengenai hal ini, Pramono mengatakan pemerintah sudah berkomunikasi dengan parlemen. Menurut dia, masalah sesungguhnya yang terjadi di DPR karena terdapat perbedaan pandangan di antara fraksi-fraksi. "Kalau memang tidak ada titik temu, ya kami carikan titik temu. Berapa yang mau dipilih berapa yang diputuskan," kata Pramono.

Ia menegaskan pemerintah sama sekali tidak berkeinginan untuk mengintervensi proses pemilihan pimpinan KPK tersebut. Pemerintah justru menyerahkan seluruh proses pemilihan pimpinan KPK kepada DPR. "Apa pun keputusan DPR, pemerintah menyiapkan langkah yang harus diambil selanjutnya. Apakah lima semuanya atau empat. Kalau empat, kami pikirkan bagaimana supaya kepemimpinan itu tetap utuh," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

8 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya