Helikopter Jokowi, Super Puma Vs AW 101, Mana yang Unggul

Rabu, 25 November 2015 15:28 WIB

Agustawestland 101, helikopter yang dibeli TNI AU untuk Jokowi. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Udara membeli helikopter Agusta Westland AW 101 buatan Inggris. Helikopter yang akan didatangkan pada tahun depan tersebut akan menggantikan Super Puma buatan PT Dirgantara Indonesia untuk menunjang mobilitas Presiden Joko Widodo.

Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman, mengatakan dua helikopter itu masing-masing mempunyai keunggulan. Namun, jika dari efisiensi, Gerry menilai AW 101 sangat mahal. “Harga bodongnya saja bisa mencapai US$ 45 juta,” kata Gerry saat dihubungi Tempo, 25 November 2015.




Gerry mengatakan helikopter AW 101 didesain sekitar tahun 1980 dan mulai digunakan pada era 1999. Selain teknologinya yang lebih canggih dari Super Puma, helikopter ini juga dari segi desain lebih nyaman. Penumpang tak perlu merunduk saat akan keluar-masuk.

SIMAK: Alasan KSAU Mengapa TNI AU Beli AW 101 Jadi Heli Jokowi

Namun, meskipun dari segi teknologi dan desain lebih unggul dari Super Puma yang mulai dirakit sejak sekitar 1970, Indonesia belum memiliki teknisi untuk merawat atau memperbaiki helikopter AW 101 jika mengalami kerusakan.

Sedangkan Super Puma, selain harganya lebih murah dan dibuat di dalam negeri, helikopter ini juga sudah cukup teruji karena terus mengalami perbaikan. “Tapi, misalnya terbang di daerah terpencil dan rusak, kalau Super Puma tinggal pesan saja dari Bandung dan teknisi sudah tersedia. Kalau AW mulai dari nol lagi,” ujar Gerry.




Menurut Gerry, seharusnya pemerintah bisa melihat perbandingan lain seperti Super Puma buatan dalam negeri sebelum memutuskan memilih AW. “Menjadi tanda tanya, lucu saja, kemampuannya terlalu lebih, harusnya sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya.

Helikopter AW, kata dia, hanya digunakan empat kepala negara, di antaranya Nigeria, Algeria, Turkmenistan, dan Arab Saudi. Sedangkan Super Puma sudah diakui 32 negara. Bahkan ada sejumlah negara yang batal memesan AW karena beberapa kasus.

SIMAK: Pengamat: Helikopter Baru untuk Jokowi Terlalu Mahal

“Amerika Serikat pernah memesan tapi membatalkan karena dari segi perawatan dan pembenahan mahal. India juga pernah tapi batal karena ada skandal suap. Pemerintah India disogok,” ucap Gerry.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

9 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

11 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

11 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

11 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

12 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

12 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

13 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

13 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya