Bikin Rumah Sakit Tanpa Kelas, Yogya Siapkan Rp 21 miliar

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 24 November 2015 23:00 WIB

Selain harus datang pagi untuk menandai antrean, pasien juga harus berada di loket pelayanan pada pukul 06.00-07.00 pagi untuk mendapatkan nomor antre pelayanan di RSUD Depok, 10 September 2014. TEMPO/Ilham Tirta

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelontorkan dana perdana untuk operasional rumah sakit tanpa kelas atau rumah sakit Sakit Tipe D Pratama sebesar Rp 21 miliar.

Rumah sakit di Jalan Kolenel Sugiyono ini rencananya beroperasi paling lambat Maret 2016 setelah persoalan administrasi seperti perizinan dan pelimpahan kewenangan selesai dilakukan.

“Sebagai dana awal operasional Rp 21 miliar, setelah itu kami evaluasi bagaimana cakupan anggaran itu apakah sudah memadai atau perlu ditambah,” ujar Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta Kadri Renggono usai rapat dengan DPRD Kota Yogyakarta, Selasa 24 November 2015.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam jawaban atas Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Yogyakarta tahun 2016 menjelaskan, ada penambahan anggaran untuk urusan kesehatan tahun depan sebesar Rp 47,9 miliar. Separo dari tambahan anggaran bidang kesehatan itu dialokasikan untuk menyokong operasional rumah sakit tanpa kelas.

Dana itu terdiri dari Rp 10 miliar untuk upaya pelayanan kesehatan rujukan RS tanpa kelas dan Rp 11 miliar untuk kegiatan pendukung pelayanan kesehatan rujukan RS tanpa kelas itu.

Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru menilai alokasi anggaran perdana rumah sakit tanpa kelas itu terlalu beresiko. DPRD menilai anggaran itu terlalu kecil sebagai anggaran awal untuk mengoperasikan rumah sakit tanpa kelas yang difokuskan menjadi rumah sakit rujukan.

“Kami khawatir jika dana operasional itu ternyata kurang, pelayanan tak maksimal dan ujung-ujungnya mengganggu sistem rujukan,” ujar Agung.

Perbandingan yang dipakai dewan untuk menilai besaran dana setahun operasional rumah sakit, salah satunya dengan melihat alokasi anggaran Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang besarnya sekitar Rp 27 miliar.

Rumah sakit tanpa kelas ini dibangun dengan tujuan memecah terlalu padatnya layanan yang mesti ditanggung Rumah Sakit Umum Daerah Jogja atau RS Wirosaban milik pemerintah kota. Rujukan dari fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas, diharapkan cukup berhenti dan dapat dilayani melalui rumah sakit tanpa kelas yang memiliki sekitar 67 bangsal rawat inap ini.

“Jangan sampai di tengah jalan dana kurang, kemudian rujukan pasien dilimpahkan kembali ke RSUD Jogja, sama saja tak berguna kalau demikian,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO.

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

1 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

4 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

4 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

9 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

9 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

13 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

22 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya