TEMPO.CO, Semarang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah menyoroti tingginya impor garam industri di Jawa Tengah, yang mencapai 170 ribu ton per tahun. Tingginya impor garam, dinilai tak sesuai produktivitas petani garam Jateng.
“Produksi garam petani berlimpah, tetapi konyolnya harga di tangan petani rendah, hanya Rp 200 per kilogram,” kata Wakil Ketua Komisi Perekonomian DPRD Jawa Tengah Yudhi Sancoyo, di kantornya, Senin, 23 November 2015.
Tingginya impor garam yang tak sesuai nilai jual garam petani, dinilai ironis. Apalagi kebutuhan garam industri Jawa Tengah sebanyak 370 ribu ton. “Sementara garam petani yang mampu diolah hanya 200 ribu ton,” kata Sancoyo.
Minimnya pengolahan garam petani, dinilai menjadi persoalan tersendiri, Sancoyo meminta produksi garam rakyat yang berlimpah diolah untuk memenuhi kebutuhan garam industri. Komisi Perekonomian DPRD Jawa Tengah meminta, pemerintah turun tangan membantu persoalan itu.
Dalam waktu dekat, Dewan akan mengundang dinas kelautan untuk mencari solusi. “Kualitas garam petani bisa diatur. Pemerintah bisa membantu teknologi. Kalau negara lain bisa, kenapa kita tak mengadopsi,” kata Sancoyo.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah Lalu M. Syafriadi mengakui masih tinggi impor garam ke Jawa Tengah. Menurut dia, padahal jumlah produksi garam petani tambak di Jawa Tengah hingga November mencapai 670 ribu ton. “Dari jumlah produksi itu yang terserap di industri-industri baru 200 ribu ton, karena belum seluruh petambak menggunakan geoisolator membran dari terpal,” kata Syafriadi.
Teknologi produksi garam, kata dia, berpengaruh pada kualitas garam sehingga sulit diterima industri. “Sedangkan kami dari Pemprov Jateng cuma sebatas membantu,” kata Syafriadi.
Ia mengaku membantu meningkatkan kualitas dengan memfasilitasi petambak dengan program bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Kami juga sudah memediasi petani garam dengan industri agar mau membeli garam petani. Tapi ada beberapa kebuntuan. Ini yang terus kami lakukan,” katanya.
EDI FAISOL
Berita terkait
Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..
15 jam lalu
Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?
Baca SelengkapnyaKemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor
18 jam lalu
Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen
1 hari lalu
Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya
2 hari lalu
Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura
2 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor
2 hari lalu
Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.
Baca SelengkapnyaBea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan
3 hari lalu
Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.
Baca SelengkapnyaViral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai
5 hari lalu
Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri
5 hari lalu
Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
6 hari lalu
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca Selengkapnya