Heboh Pencatut Nama Jokowi, 'Jangan Terkecoh, Kenapa?  

Reporter

Minggu, 22 November 2015 20:15 WIB

Adi Massardi. dok TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi mengatakan masyarakat harus jeli melihat kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai PT. Freeport Indonesia. Ketua DPR Setya Novanto diduga sebagai pencatut nama dan ia kini menjadi kambing hitam karena dianggap mencemarkan nama baik Jokowi dan Jusuf Kalla .

“Kalau saya melihat, Sudirman yang salah. Saya melihat di balik itu ada pengaruh pihak asing yang melakukan apa saja untuk memperbesar sepak terjangnya termasuk melobi pejabat-pejabat pemerintah, diberi saham agar lobi berhasil. Bila tidak berhasil bisa juga dengan mengacaukan tatanan politik di Indonesia,” kata Adhie dalam diskusi Sudirman Said VS Setya Novanto, Siapa yang Salah? di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 22 November 2015.



Adhie meminta masyarakat jangan terkecoh dengan isu pencatutan nama Jokowi yang hanya tampak di permukaan. Adhie justru melihat ada motif lain dibalik laporan Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Terlebih, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin adalah seorang mantan Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (BIN). Adhie meyakini ada konflik kepentingan ketika Maroef sebagai bos Freeport.



Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik: Akankah Setyo Novanto Terjungkal?
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya


Advertising
Advertising


“Yang menjadi menarik adalah Presiden Direktur Freeport Indonesia , Maroef Sjamsoeddin Jenderal bintang satu adalah bekas Wakil kepala BIN. Di sinilah saya lihat konflik of interest antara Maroef dengan posisinya sekarang. Karena sebagai orang BIN, orang intelijen tugasnya adalah mengawasi sepak terjang perusahaan asing. Dan sekarang ia menjadi bagian dari mereka. Ia pasti akan semaksimal mungkin untuk Freeport,” ujar Adhie Massardi.

Adhie meyakini transkrip wawancara yang menyebut nama Setya Novanto tak lepas dari peran Maroef. Terlebih seorang anggota intelijen meskipun sudah pensiun, ia tetap kontrak mati menjadi bagian dari intelijen. “Yang perlu dilakukan sekarang biarlah proses MKD tetap berlanjut tapi bagi saya perlu memanggil Maroef untuk dimintai keterangan,” ujar Adhie.



Polemik soal permintaan saham Freeport bergulir terlebih ketika pada Senin 16 November 2015 lalu Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke MKD. Dengan membawa bukti berupa transkrip dan rekan percakapan, Sudirman menuding politikus Golkar itu melobi bos Freeport Maroef untuk meloloskan kontrak perpanjangan Freeport dengan imbalan saham sebesar 20 persen yang katanya akan diberikan kepada Presiden Jokowi sebesar 11 persen dan Jusuf Kalla 20 persen.



Tak hanya itu, Setya Novanto juga meminta saham sebesar 49 persen untuk proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik Freeport di Urumuka Papua dengan Freeport memegang 51 saham sekaligus off takernya.

Menanggapi hal ini di satu sisi banyak pihak yang menuding Setya Novanto harus segera mundur dari kursi kepemimpinan DPR. Namun di sisi lain justru banyak kalangan yang meragukan laporan Sudirman Said dan menilai bahwa kegaduhan akibat laporan Menteri ESDM ke MKD hanya sebuah pengalihan isu, karena saat ini substansi dari PT Freeport Indonesia adalah mengenai kewajiban divestasi saham ke pemerintah. Namun dengan adanya laporan Menteri Sudirman membuat masalah yang sebenarnya itu tertutup.

DESTRIANITA K.



Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik: Akankah Setyo Novanto Terjungkal?
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya



Setya Novanto: "Saya Tak Mungkin Mencatut Nama... oleh tempovideochannel

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

13 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

14 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

14 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

18 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

21 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

22 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

1 hari lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

1 hari lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

1 hari lalu

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.

Baca Selengkapnya