Prodem Usulkan Pembentukan Komisi Konstitusi

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 10:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Jaringan aktivis pro-demokrasi (Prodem) mengusulkan pembentukan komisi konstitusi sebagai alternatif penyelesaian ketidakjelasan konstitusi negara yang sedang berlangsung. “Contohnya ada anggota parlemen yang melihat bahwa pemerintah berdasarkan sistem parlementer. Sementara eksekutif melihatnya sebagai sistem presidensil,” kata Herdi Sahrasad, salah seorang anggota presidium Prodem dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/4) siang. Dalam siaran persnya, kelompok ini menilai bahwa proses amandemen yang sekarang berlangsung di PAH I MPR sudah kebabalasan. “Amandemen konstitusi seharusnya membicarakan soal-soal essensi seperti perlindungan HAM rakyat atau keadilan sosial, bukannya soal pembagian kekuasaan,” ujar salah seorang anggota presidium yang keseluruhannya berjumlah enam orang dan satu ketua. Kelompok ini berpendapat, Indonesia bisa belajar mengenai pembentukan komisi konstitusi dari Filipina atau Thailand. “Filipina membentuk komisi konstitusi dengan anggota 48 orang dan dalam waktu empat bulan mampu menyelesaikan draf konstitusi. Sementara Thailand angotanya 99 orang dan selesai dalam waktu enam bulan,” Herdi menjelaskan. Karena itu, mereka yakin Indonesia mampu membentuk komisi konstitusi. Mereka yakin pula dalam waktu enam bulan hingga satu tahun komisi konstitusi mampu menyelesaikan tugasnya. Menurut mereka, Indonesia mampu membentuk komisi konstitusi yang bisa menyelesaikan tugasnya dalam waktu 6 – 8 bulan. Sementara anggota komisi konstitusi, menurut mereka bisa berasal dari kalangan profesional, cendikiawan, maupun anggota parlemen. “Mereka bisa diangkat oleh negara lewat institusi KPU (Komite Pemilihan Umum) atau referendum,” ujar Herdi. Sementara itu Ketua Presidium Prodem, Nuku Soleiman, ketika ditanya wartawan soal pendapat kelompoknya mengenai gerakan hati nurani konstitusi yang diusung oleh fungsionaris PDIP Amin Aryoso, sempat berang. “Pertanyaan itu bersifat insinuatif dan memfitnah. Kami tidak mau menilai pekerjaan orang lain,” ujarnya dengan nada marah. Usalan mereka ini sebenarnya merupakan bentuk dukungan terhadap usulan Presiden Megawati yang dalam pidato tanggal 16 Agustus 2001 mengusulkan pembentukan komisi konstitusi. (Budi Riza – Tempo News Room)

Berita terkait

Liga Champions Malam Ini: PSG Usung Misi Bangkit, Luis Enrique Targetkan Gol Cepat vs Borussia Dortmund

3 menit lalu

Liga Champions Malam Ini: PSG Usung Misi Bangkit, Luis Enrique Targetkan Gol Cepat vs Borussia Dortmund

Pelatih PSG Luis Enrique mengatakan timnya harus mencetak gol lebih awal saat melawan Borussia Dortmund pada leg kedua semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

6 menit lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

7 menit lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

PSG Hadapi Borussia Dortmund di Leg 2 Semifinal Liga Champions di Kandang, Luis Enrique Tekankan Timnya Mau Menang

10 menit lalu

PSG Hadapi Borussia Dortmund di Leg 2 Semifinal Liga Champions di Kandang, Luis Enrique Tekankan Timnya Mau Menang

Luis Enrique menekankan bahwa PSG harus 100 persen fokus menyerang dan bertahan saat menghadapi Borussia Dortmund di semifinal Liga Champions ini.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Kedokteran USU 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

13 menit lalu

Biaya Kuliah Kedokteran USU 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Deskripsi : Rincian biaya kuliah S1 Pendidikan Dokter USU 2024 untuk jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

18 menit lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

22 menit lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

22 menit lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

22 menit lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

22 menit lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya