Museum Affandi Masuk Daftar Warisan Budaya Sukarno

Reporter

Jumat, 20 November 2015 16:47 WIB

Museum Affandi di Yogyakarta. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Affandi dimasukkan dalam salah satu daftar The President Sukarno Heritage List 2015 yang diluncurkan saat hari jadi lembaga pendiri bangsa The Sukarno Centre ke-8 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Jumat 20 November 2015. Ada 37 warisan budaya di Yogyakarta yang masuk daftar yang melengkapi sekitar 180 warisan budaya lain se-Nusantara.

“Karena bapak adalah kolektor lukisan-lukisan pelukis pada 1945. Salah satunya lukisan Affandi,” kata Ketua Dewan Pembina The Sukarno Centre Sukmawati Sukarnoputri saat ditemui usai peluncuran.

Anak proklamator itu pun mengisahkan lukisan-lukisan koleksi ayahnya yang banyak dipajang di istana negara. Namun saat Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono berkuasa, lukisan-lukisan itu banyak yang dipindah ke istana negara Gedung Agung di Yogyakarta.

Selain Museum Affandi, beberapa warisan budaya asal Yogyakarta yang masuk daftar antara lain Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, studio maestro pematung Edhi Sunarso, Benteng Vredeburg, kampus Universitas Islam Indonesia (UII), juga sejumlah candi. Alasan Sukmawati, karena bangunan-bangunan tersebut pernah disinggahi Sukarno.

Namun Candi Kimpulan yang baru ditemukan di kawasan kampus UII Terpadu di Jalan Kaliurang Sleman pada 2009 lalu pun ikut dimasukkan dalam daftar. Menurut President The Sukarno Centre, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, lantaran ada patung Ganesha yang ditemukan di Candi Kimpulan. Ganesha pun menjadi lambang kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi tempat kuliah Sukarno.

“Masyarakat Bali pun ada yang mempercayai Bung Karno itu titisan Ganesha,” kata Wedakarna.

Anak Affandi, Kartika Affandi yang hadir mengakui kedekatan ayahnya dengan Sukarno. Proklamator itu sering mengundang sejumlah pelukis untuk sarapan sembari berbincang di Gedung Agung. Selain Affandi, ada pula Hendra Gunawan, Harijadi Sumodidjojo, juga Sindudarsono Sudjojono. Menu yang disajikan adalah menu kesukaan para pelukis tersebut.

“Pernah bapak ditanya Pak Karno, suka sarapan apa. Setelah tahu bapak suka tempe bakar yang dibungkus kertas, lalu disediakan di Gedung Agung,” kata Kartika yang sering diajak Affandi ke mana pun pergi.

Suasana yang dibangun saat sarapan pun sangat jauh dari kesan resmi dan formil. Sukarno suka mengenakan sarung. Affandi pun hanya mengenakan celana tiga perempat, kaos oblong, dan sandal.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

29 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

33 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

53 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

59 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya