Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK berbincang sebelum melakukan rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 17 November 2015. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Mulfachri Harahap mengatakan masih mengkaji calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun fraksinya meminta pemimpin KPK terpilih matang dari segi pengalaman dan umur.
Mulfachri berharap calon yang maju adalah kandidat yang matang. Matang di sini, ucap dia, maksudnya berusia 50 tahun ke atas. Selain itu, calon harus memiliki karier yang panjang dan telah selesai dengan urusan pribadinya.
Mulfachri beranggapan, menurut pengalaman, banyak konflik datang dari tokoh muda. "Perseteruan Cicak vs Buaya itu kan banyaknya dari tokoh muda," ujar Mulfachri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.
Namun ia mengeluhkan calon yang kebanyakan berusia di bawah 45 tahun.
Pada September lalu, Panitia Seleksi Pimpinan KPK menyerahkan delapan nama kepada pimpinan DPR. Namun baru November ini, Komisi III mengundang Pansel KPK. Delapan nama yang diserahkan Pansel dikeluhkan DPR lantaran tidak sesuai dengan undang-undang.