Jokowi Minta Pabrik Pupuk Dukung Swasembada Pangan  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 19 November 2015 13:58 WIB

Areal pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di kota Bontang, Kalimantan Timur. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta industri pupuk mendukung upaya swasembada pangan yang sedang digenjot pemerintah. Menurut Jokowi, keberadaan pabrik pupuk mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian swasembada dan kemandirian pangan. "Strategi negara ke depan selain memenuhi pangan sendiri dan dalam tiga atau empat tahun, kita harus bisa mengekspor, tapi harus didukung oleh industri pupuk," kata Jokowi di Bontang melalui keterangan singkat yang diterima Tempo, Kamis, 19 November 2015.

Jokowi berada di Bontang untuk meresmikan Pabrik 5 PT Pupuk Kalimantan Timur berkapasitas 825 ribu ton amoniak dan 1.100.000 ton urea dan Pabrik Asam Fosfar II PT Petro Kimia Gresik dengan kapasitas 200 ribu ton asam fosfat dan 600 ribu ton asam sulfat.

Menurut Jokowi, kebutuhan pupuk urea dan pupuk fosfat tahun lalu sebesar 6,7 ton dan 400 ribu ton. "Ke depannya, kebutuhan pupuk akan terus meningkat sejalan dengan program perluasan atau ekstensifikasi lahan pangan," katanya.

Jokowi berharap perluasan lahan pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah Indonesia tengah dan Indonesia timur.

Untuk itu, ia mempersilakan perusahaan pupuk untuk bekerja sama dengan perusahaan lain apabila kebutuhan investasi tak dapat dipenuhi internal perusahaan. "Saya berikan keleluasaan untuk bisa kerja sama tapi harus ada hitungannya, ada kalkulasinya," kata Jokowi.

Lebih lanjut, ia meminta agar badan usaha milik negara lain dapat meniru BUMN pupuk yang membangun holding. "Banyak efisiensi yang dapat dilakukan," katanya.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

18 menit lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

55 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

1 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

1 jam lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya