Orangutan Paling Banyak Jadi Korban Kebakaran Hutan
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Jumat, 13 November 2015 23:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan kematian sejumlah satwa. Namun, dibandingkan dengan satwa lainnya, jumlah orang utan yang menjadi korban adalah yang paling banyak.
"Ada harimau, orangutan, dan beruang. Tapi, paling banyak orangutan," kata Siti Nurbaya di sela pembukaan acara International Experts Roundtable Discussion di
Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Jumat, 13 November 2015.
Namun, Siti Nurbaya mengatakan belum mendapatkan data final jumlah satwa yang menjadi korban kebakaran hutan dan lahan. Dia menjelaskan pemerintah berkomitmen mengembalikan habitat satwa dengan cara merestorasi hutan serta kawasan lahan gambut.
International Experts Roundtable Discussion dibukan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut diapPemerintah akan membentuk Badan Restorasi Gambut untuk memperbaiki lahan gambut.
Penyelenggaraan International Experts Roundtable Discussion, yang membahas penyelamatan lahan gambut merupakan langkah awal pemerintah memperbaiki lahan gambut.
Badan Restorasi Gambut akan mendapat dana dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Badan ini, kata JK, akan bekerja selama lima tahun.
Menurut JK, selain merestorasi lahan gambut, pemerintah juga bertindak tegas terhadap pelaku pembakar hutan. Ia berharap tahun depan jumlah titik api semakin berkurang dan pemerintah lebih cepat menangani kebakaran. "Kemudian juga mengetatkan izin-izin dan moratorium penggunaan hutan," ujarnya.
International Experts Roundtable Discussion akan berlangsung dua hari. Pemerintah mengundang ahli gambut dari dalam dan luar negeri, serta organisasi-organisasi lingkungan. Secara khusus, ada perwakilan dari Norwegia dan Jepang yang akan berbagi soal penanganan gambut di negaranya masing-masing.
TIKA PRIMANDARI